Topswara.com -- Salah satu kesalahan paling fatal dalam rumah tangga adalah selingkuh. Sejak zaman baheula selingkuh sudah menjadi sebab hancurnya rumah tangga. Baik itu dilakukan oleh suami maupun istri. Bahkan seringkali bukan hanya rumah tangga yang kandas. Tetapi nyawa pun menjadi tebusannya.
Dalam kehidupan jahiliyah yang serba rusak ini. Selingkuh mendapatkan momen terbaiknya. Seolah bagaikan jamur di musim hujan. Dari data-data tak resmi selingkuh di Indonesia hingga masuk angka puluhan persen. Bahkan di Indonesia menempati rangking satu di Asia Tenggara. Hebat kan?
Mengapa demikian? Karena rusaknya pergaulan laki-laki perempuan. Termasuk yang sudah bersuami atau beristri. Nampaknya sudah menjadi kebiasaan laki-laki mboncengin perempuan teman kerja. Alasannya kan satu arah. Sekalian juga kasihan.
Biasa juga. Laki-laki perempuan ngobrol berdua di rumah tanpa suami atau istri di samping masing-masing. Biasa juga saling curhat. Saling memberi perhatian. Saling memberi hadiah. Saling membantu dan mensupport. Alasannya sama enggak ada salahnya kan saling bantu.
Namun tanpa disadari keduanya. Ada perubahan yang terjadi. Dari perhatian biasa menjadi luar biasa. Entah karena memang suka atau sekedar nafsu. Maka perselingkuhan pun terjadi. Ini jika awalnya tidak sengaja. Apalagi kalau dari awal memang sudah niat. Tentu saja akan lebih mudah lagi kejadiannya.
Sudah enggak terhitung kasus selingkuh hingga berujung pada perzinaan. Ada kasus dengan teman kantor. Ada kasus dengan pak RT. Ada kasus dengan Bos. Ada kasus dengan suami majikan. Ada kasus dengan pak Lurah. Bahkan ada kasus seorang ustaz dengan istri muridnya. Atau murid dengan istri ustaznya. Heran? Enggak usah heran. Itu semua karena pergaulan yang salah.
Pendek kata, tidak ada seorang pun yang kenal dari virus selingkuh. Dan tidak ada pula vaksinnya. Apapun level keimanan kita kalau tidak pasang pagar akan kena. Yang bisa dilakukan hanya jaga jarak aman. Enggak percaya? Percaya saja deh. Jangan coba-coba.
Dalam surat Al-Isra Ayat 32 Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."
Jika pintu sudah dibuka maka pencuri akan sangat mudah masuk. Meskipun awalnya tak ada niat mencuri. Apalagi sekarang sangat mudah terjadi selingkuh tipis-tipis. Wah apalagi ini? Selingkuh secara batiniah. Enggak sampai zina. Tetapi enggak tenang ati sebelum membaca sapaannya lewat chatting. Atau sebelum di vc (video call) sama dia. Iya dia. Istri orang.
Dengan dunia sosmed (sosial media) maka fasilitas selingkuh makin sempurna. Kita bisa selingkuh dengan siapa saja dan dimana saja dan darimana saja
Kayak iklan yah. Karena itu tutup sosmed dari kontak dengan laki-laki atau perempuan yang bukan istri atau suami atau mahram kita. Jaga jarak yang tepat. Karena sekali lagi virus ini tak ada vaksinnya.
Kalaupun perlu karena ada interaksi bisnis atau kegiatan dakwah maka seperlunya saja. Jangan sekali-kali kita membuka peluang lain. Jangan sampai ada komentar atau apapun yang bersifat pribadi.
Ingat kawan. Hukum interaksi laki laki perempuan di dunia nyata berlaku pula di dunia maya. Tak ada beda. Apa yang haram dilakukan di dunia nyata haram pula di dunia maya. Selamat berjuang kawan, moga Allah jaga kita lahir batin dunia akhirat. Tabik! []
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama
0 Komentar