Topswara.com -- Penderitaan kaum Muslim di Gaza belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Hari demi hari, agresi brutal Zionis Israel semakin menggila, melampaui batas-batas kemanusiaan.
Anak-anak, wanita, dan orang tua menjadi korban tanpa pandang bulu. Dunia telah berulang kali mengecam, namun rezim Zionis tak sedikit pun menunjukkan itikad untuk menghentikan kebiadabannya.
Sayangnya, di tengah situasi ini, para penguasa Muslim di berbagai negeri Islam justru hanya membatasi diri pada kecaman verbal. Tidak ada langkah nyata yang dilakukan untuk menyelamatkan saudara-saudara mereka di Palestina. Sementara itu, suara dari umat mulai menggema: "Jihad adalah solusi!"
Perintah Syariat untuk Menolong Saudara Muslim
Islam tidak membiarkan umatnya bersikap pasif saat saudaranya dizalimi. Allah SWT berfirman: "Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan..." (QS. Al-Anfal: 72).
Ayat ini menegaskan bahwa ketika seorang Muslim ditindas, umat Islam yang lain wajib memberikan pertolongan. Rasulullah SAW juga bersabda:
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang, dan kelembutan mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya dengan tidak bisa tidur dan demam." (HR. Muslim).
Dari sini jelas bahwa penderitaan yang menimpa Gaza bukanlah semata masalah mereka sendiri, melainkan luka bersama seluruh umat Islam.
Nasionalisme: Warisan Penjajah yang Memecah Belah
Salah satu sebab utama mengapa umat Islam hari ini tidak bisa bersatu dalam membela Palestina adalah karena mereka masih terjebak dalam sekat-sekat nasionalisme.
Nasionalisme adalah ide warisan penjajah yang sengaja ditanamkan untuk memecah-belah kekuatan umat Islam yang dulu bersatu di bawah satu kepemimpinan, yaitu khilafah.
Sebagai bukti, meskipun terdapat lebih dari 50 negara Muslim dengan kekuatan militer dan sumber daya yang luar biasa, namun tak satu pun yang mampu bersatu untuk mengusir penjajah Zionis dari tanah Palestina. Ini terjadi karena loyalitas mereka lebih kepada negara-bangsa daripada kepada umat Islam secara keseluruhan.
Padahal, Rasulullah SAW bersabda "Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzaliminya dan tidak pula menyerahkannya (kepada musuh)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Solusi Islam: Khilafah dan Jihad
Islam telah memberikan solusi tuntas untuk mengakhiri penjajahan dan penderitaan umat, yaitu melalui jihad yang dipimpin oleh institusi negara Islam, khilafah. Khilafah adalah institusi yang menyatukan umat dalam satu kepemimpinan politik, membela wilayah kaum Muslim yang diserang, serta menegakkan hukum Allah di seluruh aspek kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu adalah perisai, di belakangnya kaum Muslimin berperang dan dengannya mereka berlindung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tanpa khilafah, umat akan terus tercerai berai, tak mampu merespon penderitaan Gaza secara terorganisir dan efektif. Maka, menegakkan khilafah bukanlah sekadar pilihan, tetapi kewajiban syar’i yang harus diupayakan bersama oleh umat Islam.
Gerakan Umat: Perlu Dipimpin oleh Jamaah Dakwah Ideologis
Dalam upaya mewujudkan khilafah dan menggerakkan jihad, umat membutuhkan arah perjuangan yang jelas dan terorganisir. Perjuangan ini tidak bisa hanya mengandalkan emosi dan aksi sesaat. Diperlukan kepemimpinan dakwah ideologis, yaitu jamaah yang memiliki visi dan metode perjuangan yang jelas berdasarkan Islam.
Jamaah ini harus terus menyuarakan pentingnya jihad dan khilafah, serta mengedukasi umat tentang hakikat perjuangan yang benar sesuai syariat.
Gerakan umat juga harus ditujukan untuk menekan para penguasa Muslim agar tidak hanya berhenti pada kecaman, tetapi benar-benar menjalankan kewajibannya, yaitu mengirim pasukan untuk membebaskan Palestina dan seluruh negeri Muslim yang terjajah. Tanpa dorongan dari umat, para penguasa tidak akan pernah mau mengambil langkah nyata.
Dengan demikian maka saat inilah waktunya bangkit dan bersatu umat Islam. Umat Islam tidak bisa terus berada dalam kondisi lemah dan tercerai berai. Penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan, jihad, dan tegaknya khilafah.
Sudah saatnya umat mencampakkan nasionalisme sempit dan menggantinya dengan ikatan akidah Islam yang kokoh. Umat harus terus menyeru satu sama lain, mengingatkan akan kewajiban menolong sesama Muslim, dan menuntut para pemimpin untuk melakukan tugas syar’inya.
Hanya dengan persatuan di bawah kepemimpinan Islam, perjuangan untuk membebaskan Palestina dan menegakkan keadilan di seluruh dunia Muslim bisa benar-benar terwujud. Inilah jalan yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dan diwariskan kepada kita semua—jalan yang harus kita tempuh hari ini, esok, dan seterusnya.
Wallahu'alam bishshawwab.
Oleh: Ema Darmawaty
Aktivis Muslimah
0 Komentar