Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Idulfitri di Tengah Kepiluan Palestina

Topswara.com -- Bulan Ramadhan telah berlalu dan seluruh umat Islam di penjuru dunia antusias menyambut hari raya Idulfitri 1446 H. Mereka menyambut lebaran penuh suka cita, bergembira, bahagia karena setelah sebulan penuh berpuasa menahan diri dari lapar dan haus serta menahan diri dari segala hawa nafsu.

Namun, itu semua terasa tidak sempurna karena jauh di sudut dunia yang lain, saudara kita yang ada di Palestina justru merayakan Idulfitri penuh dengan ratapan dan kepiluan. Mereka harus menghadapi serangan Zionis Israel laknatullah yang semakin brutal, kejam, dan tanpa belas kasihan.

Bahkan tepat di hari raya Idulfitri, Israel pun melancarkan serangan hingga menewaskan 9 orang warga Palestina, diantaranya 5 orang anak-anak. Serangan ini terjadi di saat warga Palestina tengah melakukan shalat Idulfitri. Dan sejak Oktober tahun 2023, sebanyak 50.200 telah meninggal akibat serangan Zionis yang membabi buta dimana mayoritas korbannya adalah wanita dan anak-anak, (cnnindonesia.com, 30/3/2025).

Fakta tersebut menunjukkan bahwa Palestina dalam keadaan tidak baik-baik saja. Meskipun gencatan senjata telah disepakati, nyatanya lagi-lagi Israel mengingkari perjanjian dan melakukan serangan kembali. 

Banyak tubuh warga tercabik-carik akibat bom-bom yang mereka luncurkan, lautan darah para syuhada masih mengalir di bumi Palestina. Mereka tidak ada jalan keluar serta tempat yang nyaman untuk berlindung.

Kondisi ini diperparah dengan adanya sistem kapitalisme sekuler yang melahirkan ikatan nasionalisme yang membuat para pemimpin di negeri-negeri muslim tidak berdaya, abai terhadap nasib saudara muslim yang lain serta tercerai-berai. 

Mereka hanya bisa mengecam tanpa melakukan tindakan nyata. Padahal bisa saja mereka mengirimkan pasukan militernya untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel laknatullah.

Realita ini harusnya mampu menyadarkan umat Islam di seluruh dunia bahwa sistem kehidupan saat ini tidak layak dijadikan rujukan untuk mengatur kehidupan manusia dan beralih mencari sistem terbaik yaitu sistem yang berasal dari Zat pemilik kehidupan ini yakni sistem Islam.

Islam memandang sesama muslim itu bersaudara, saling mengasihi tanpa mempedulikan ras, suku, warna kulit, bahasa dan tempat tinggal. Sebagaimana di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari yakni Rasulullah bersabda;

"Perumpamaan orang-orang muslim dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh apabila salah satu anggota badan kesakitan maka anggota tubuh yang lain ikut merasakan."

Dalam sistem Islam, negara bertanggung jawab atas keamanan masyarakatnya serta melindungi dari serangan musuh. Sebab seorang khalifah atau pemimpin adalah junnah (perisai) bagi rakyatnya. 

Islam dengan sistem pemerintahannya akan menerapkan Islam secara kaffah sehingga mampu melawan agresi militer Israel serta pendukungnya yakni AS. Negara juga berupaya sungguh-sungguh untuk melepaskan diri dari cengkeraman negara kafir. 

Hal ini menjadi tanggung jawab bersama umat muslim untuk menghadirkan kembali seorang pemimpin yang mampu melindungi seluruh kaum muslimin di dunia ini, yakni dibawah naungan institusi khilafah.

Hanya dengan khilafahlah, Palestina akan bebas dari penjajahan Zionis. Sebab selama Israel masih ada, warga Palestina tetap terancam. Tanpa khilafah kemerdekaan yang hakiki tidak akan pernah terwujud. 

Karena itu, perjuangan untuk mengembalikan penerapan Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah harus menjadi tujuan utama perjuangan umat muslim hari ini. 

Allahu Alam Bishawab.


Oleh: Dwi Lis
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar