Topswara.com -- Mudir Ma'had Al-Abqary Serang-Banten Kiai Yasin Muthohar, menjelaskan, musibah yang terjadi hari ini diakibatkan tidak ada (tidak diterapkannya) hukum Allah.
"Musibah atau krisis yang terjadi hari ini diakibatkan karena hukum Allah tidak ada (tidak diterapkan," ungkapnya di akun Instagram abi.yasinmuthohar, Senin (3/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa Rasul menggambarkan keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang setelah masa Rasulullah Saw. Akan datang satu masa saat syariat itu lepas seperti hari ini tidak dipegang lagi (pemerintahan) oleh kaum Muslimin.
Ia mengutip hadis, Rasulullah Saw. bersabda; “Sungguh, simpul-simpul Islam akan terlepas satu demi satu. Setiap kali satu simpul terlepas, orang-orang bergantung pada simpul berikutnya. Yang pertama terlepas adalah al-hukm (pemerintahan/hukum) dan yang terakhir adalah salat” (HR Ahmad).
"Ketika satu tali lepas maka orang akan memegang tali berikutnya. Kemudian kata Nabi yang pertama kali lepas adalah masalah pemerintahan, yang terakhir shalat. Hukum-hukum terkait pemerintahan akan lepas, dengan lepasnya hukum pemerintahan. Dengan lepasnya sistem pemerintahan tidak lagi dipimpin oleh kaum Muslimin maka lepaslah tali-tali berikutnya, syariat-syariat berikutnya," paparnya.
Sehingga, kata Kiai Yasin, dengan lepasnya syariat itu maka akan datanglah musibah-musibah, krisis dimensi, multidimensi yang menimpa umat Islam. Krisis akhlak, pendidikan, sosial, budaya, hukum, politik, ekonomi, krisis keluarga dan krisis mental, hari ini terjadi. Semua itu karena tidak ada hukum Allah yang menaungi.
Ia menambahkan, hukum Allah tidak ada karena pemerintahan Islam tidak ada di dalam kehidupan kaum Muslimin. Karena itu musibah terbesar kaum Muslimin hari ini adalah tidak adanya pemerintahan Islam, dihancurkannya, dihapuskannya khilafah Islam dari kehidupan kaum Muslimin.
Ia mengutip Allah Swt. QS Al Madinah ayat 49:
وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُوْنَ
"Hendaklah engkau memutuskan (urusan) di antara mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Waspadailah mereka agar mereka tidak dapat memperdayakan engkau untuk meninggalkan sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Sesungguhnya banyak dari manusia adalah orang-orang yang fasik".
Ia mengajak, dalam momentum mengingat runtuhnya khilafah tanggal 3 Maret 1924 saya menyerukan mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan perjuangan untuk kembali ke agama Allah, kembali membumikan hukum-hukum Al-Qur'an yang diturunkan oleh Allah dibulan Ramadhan, karena takwa yang hakiki adalah dibuktikan dengan menerapkan Al-Qur'an.[] Alfia Purwanti
0 Komentar