Topswara.com -- Mudir Ma'had Al-Abqary Serang-Banten Kiai Yasin Muthohar, menjelaskan, jika ingin dimuliakan pastikan berada di jalan yang mulia.
"Jika kita ingin dimuliakan pastikan diri kita berada di jalan yang mulia, bersama orang yang mulia, melakukan kemualiaan-kemuliaan," ungkapnya di akun Instagram Abi.yasinmuthohar, Sabtu (8/3/2025).
Ia menambahkan, berada di jalan yang mulia adalah jalan yang ditempuh oleh para nabi. Jalan yang ditempuh orang-orang yang shaleh. Nabi, sahabat, tabiin tabi'ud tabiin, jalan yang ditempuh sedikit syuhda dan shalihin.
"Pastikan kita senantiasa melakukan perkara-perkara yang mulia. Perbuatan yang mulia, yaitu menjalankan perintah Allah. Pastikan diri kita bersama-sama dengan yang mulia, maka dengan demikian kita berhak untuk dimuliakan," ujarnya.
Namun, ia mengingatkan, kalau seseorang dalam hidup ini senantiasa bersama kehinaan maksiat, kufur, syirik, bersama dengan komplotan orang-orang yang hina, jauh dari Allah, maka hati-hati, tidak ada yang bisa mengangkat, enggak ada yang bisa memuliakan.
Ia mengutip Qs. Al Hajj ayat 18
وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ
"Siapa yang dihinakan Allah tidak seorang pun yang akan memuliakannya".
"Wa may yuhinillâhu, (siapa yang dihinakan oleh Allah)? fa mâ lahû mim mukrim (tidak seorang pun yang akan memuliakannya)," terangnya.
Ia menjelaskan, orang yang telah dihinakan oleh Allah, maka dia tidak akan bisa tertolong. Orang yang dihukum oleh Allah, dijauhkan dari agama Allah, dibenamkan dalam kemaksiatan, maka tidak ada yang bisa mengangkat dia. Artinya kehinaan dan kemuliaan adalah sesuatu yang berlawanan.
"Kalau kita memilih berada di jalan yang hina, jalan yang hina adalah jalan yang kotor. Yaitu maksiat menentang Allah, menentang perintah Allah dan Rasul. Mengotori diri kita dengan berbuat zalim, mengotori kehidupan ini dengan jauh dari perintah Allah, jauh dari syariat Allah, fa mâ lahû mim mukrim maka tidak ada yang bisa mengangkat, tidak ada yang bisa menyelamatkan, tidak akan ada yang bisa memuliakannya," tutupnya.[] Alfia Purwanti
0 Komentar