Topswara.com -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَا ثْبُتُوْا وَا ذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 45)
Mengingat Allah (zikrullah) semestinya menjadi sesuatu yang melekat pada diri setiap kaum muslimin ketika dihadapkan pada situasi apapun. Pada saat mendapatkan kenikmatan, kemudian dia mengingat Allah, maka bertambahlah kesyukurannya kepada Allah.
Bertambahlah rasa cinta sekaligus takwanya kepada Allah. Sebaliknya, ketika seorang muslim ditimpa ujian kesusahan, kemudian dia mengingat Allah, maka bertambahlah kekuatan dan ketawakkalannya.
Dia yakin Allah tak akan menguji di luar kemampuannya. Dia juga akan menyandarkan dirinya kepada Allah semata dan memohon pertolongan kepadaNya. Karena tak ada yang bisa menguatkan dan menolong selain Allah SWT.
Allah SWT, di lain pihak, sangat suka jika hambaNya senantiasa mengingatNya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu -, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku pada suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya pada kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat .” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Masyaallah, adakah yang lebih indah daripada diingat oleh Allah?
Mengingat Allah juga akan membuat hati senantiasa tenang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”. (TQS. Ar-Ra'd: 28)
Apalagi hari-hari di akhir zaman ini. Dimana kemaksiatan merajalela. Kezaliman juga merata-rata. Kehidupan kaum muslimin tidak baik-baik saja. Maka mengingat Allah menjadi satu terapi yang menenangkan hati. Bahwa semuanya akan baik-baik saja selama ada Allah. Tentunya setelah menjalani kaidah kausalitas atas segala permasalahan yang terjadi.
Termasuk terhadap segala bisikan setan yang senantiasa menggoda manusia dan menimbulkan was-was dalam dirinya. Maka mengingat Allah akan menjadikan hati setiap muslim tenang. Dia akan mampu menepis segala godaan dan rayuan setan dengan tegas. Hatinya akan senantiasa 'madhep mantep' hanya kepada Allah, tak terbelokkan kepada yang lain.
Mengingat Allah juga akan membuat seorang muslim senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah. Segala perbuatannya akan senantiasa mendapatkan arahan dari Allah. Bagaimana tidak?! Allah selalu bersamanya ketika dia mengingatNya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Hadis tersebut berbunyi: “Allah ﷻ berfirman: Aku selalu bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku”. Masyaallah.
Demikianlah. Begitu banyak keutamaan dan keistimewaan ketika kita mengingat Allah. Sebanyak apa kita harus mengingat Allah? Sebanyak-banyaknya.
Sebagaimana firmanNya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً
“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).
Dia berfirman juga,
لِمَنْ كانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
“Bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir, dan banyak berzikir kepada Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Semoga kita senantiasa tergolong sebagai hamba Allah yang senantiasa mengingatNya.
"Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik"
"Ya Allah, bantulah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu".
Aamiin ya rabbal aalamiin.
Wallahu a'lam bishawab.
Salma
Aktivis Muslimah
0 Komentar