Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menunda Pernikahan Sebenarnya Menyimpang dari Fitrah Manusia


Topswara.com -- Founder Sekolah Tahfidz Plus Khoiru Ummah, Ummu Khoir, mengatakan bahwa menunda pernikahan sebenarnya adalah sesuatu yang sudah menyimpang dari fitrah manusia.

"Ini (menunda pernikahan) sebenarnya adalah sesuatu yang sudah menyimpang dari fitrah manusia," ungkapnya di akun Instagram Ummukhoir.id, Kamis (30/1/2025).

Ia mengungkapkan alasan penundaan pernikahan menyimpang fitrah. Pada dasarnya, semua manusia itu ingin punya pasangan. Semua manusia itu ingin punya anak dan semua budaya atau agama itu sebenarnya ada pernikahannya apalagi Islam.

"Pernikahan itu sesuatu yang diperlukan oleh manusia agar ada ikatan yang suci antara sepasang manusia yang ingin membangun kehidupan keluarga. Ingin hidup bersama selamanya, bersama anak-anaknya," jelasnya.

Sehingga, ia menekankan, pernikahan adalah sesuatu yang diperlukan solusi. Sehingga jelas siapa yang bertanggung jawab, dan jelas apa yang dipertanggung jawabkan. Jelas siapa pencari nafkah, jelas siapa yang akan mendidik anak-anak. Jelas siapa yang akan menjadi manajer rumah tangga.

Ia membandingkan pernikahan dalam Islam dengan pernikahan di Barat. Kalau melihat orang-orang Barat yang saat ini pergaulannya sudah bebas, mereka justru mempertanyakan kesetiaan pasangannya. Susah mendapatkan pasangan setia. 

"Tetapi Islam telah menetapkan bahwa pasangan itu harus setia karena bersatunya dia sebagai sebuah keluarga itu dalam ikatan suci yang diresmikan secara syar'i berdasarkan ketentuan Allah Swt. dan RasulNya," paparnya.

Ia mengajak para orang tua, untuk mengedukasi anak-anak yang sudah remaja, baligh, mau mereka bekerja atau tidak setelah lulus kuliahnya, atau bahkan sebelum lulus kuliahnya tidak menjadi persoalan. Karena ketika orang dewasa terutama laki-laki dia punya rasa tanggung jawab untuk menafkahi dirinya sendiri itu bagus. Tetapi bukan berarti pernikahan itu harus dilakukan di usia lanjut.

"Pernikahan itu sesuatu yang disarankan di dalam, dianjurkan dalam Islam. Disunnahkan bagi orang-orang yang belum mendesak untuk menikah. Bahkan pernikahan itu menjadi memenuhi separuh agama, berartikan sesuatu yang mulia.

Oleh karena itu, kata Ummu Khoir, penting mendidik generasi muda, anak-anak, terutama yang menjelang baligh agar mereka mempunyai persepsi bahwa pernikahan itu bukan sebuah beban. Bahwa tanggung jawab dalam pernikahan itu adalah fitrah yang muncul dalam diri manusia. Karena memang semua orang sebenarnya bisa bertanggung jawab.

Oleh karenanya, ia mengingatkan kepada para orang tua, yang harus dihindari untuk menyelamatkan anak-anak adalah dari pemikiran asing, pemikiran Barat, pemikiran sekuler, pemikiran kapitalis, pemikiran liberalis yang menganggap bahwa kebahagiaan itu adalah materi semata, yang menganggap hidup mewah itu kebahagiaan.

"Hidup sederhana itu bahagia ketika kita harmonis dengan pasangan dan ketika kita bersama anak-anak kita. Kita didik anak-anak kita agar berjalan sesuai dengan fitrahnya, karena itu tidak ada kata lain kecuali mendidik anak-anak kita dengan Al-Qur'an, dengan pemahaman Al-Qur'an. Karena itu adalah Wahyu Allah. Maka jagalah fitrah anak kita dengan mendidik anak kita dengan Al-Qur'an," pungkasnya.[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar