Topswara.com -- Merespons banyak orang yang tinggi ilmunya tetapi suka berbuat kejahatan, Founder Sekolah Tahfidz Plus Khoiru Ummah, Ummu Khoir, mengatakan itu akibat dari kesalahan niat dan adab dalam menuntut ilmu.
"Saat ini banyak kita saksikan orang pintar berbuat jahat. Makin tinggi ilmunya tidak makin tinggi perilakunya. Apanya yang salah? Ada yang salah yaitu niat menuntut ilmu dan adab menuntut ilmu," ujarnya di akun Instagram Ummukhoir.id, Kamis (30/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa jika seseorang punya ilmu tinggi tetapi tidak membawa menjadi lebih baik sikap perilakunya itu berarti ilmunya tidak berkah. Sedangkan di dalam Islam menuntut ilmu bukan untuk materi. Tetapi menuntut ilmu adalah untuk diamalkan. Berarti menuntut ilmu untuk dijadikan sebagai amal shalih.
"Sejatinya kalau niat menuntut ilmu adalah untuk beramal shalih berbuat baik kepada jutaan orang tidak terjadi kasus makin tinggi ilmunya makin tinggi kejahatannya. Harusnya makin tinggi ilmunya makin tinggi kebaikannya, makin banyak berbuat baik kepada banyak orang. Inilah yang disebut dengan keberkahan ilmu," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Ummu Khoir, dalam Islam ada adab yang harus diperhatikan oleh penuntut ilmu kepada gurunya supaya ilmu yang diberikan kepada guru itu berkah. Pertama, ikhlas belajar. Kedua, menghormati gurunya. Saat menghormati guru itu, tidak boleh menyakiti gurunya, berarti dia (murid) salam sapa, berterimakasih, bersyukur kepada gurunya.
"Kemudian mengamalkan ilmu itu sebagai sikap dan perilaku harian. Insyaallah ini akan memberikan manfaat. Apalagi disebarkan ilmu itu kepada banyak orang. Maka apa yang dilakukan banyak orang ketika mereka mengamalkan ilmu itu, maka akan mengalir kepada orang yang menyampaikan," paparnya.
Oleh karena itu, ia mengajak ayah bunda untuk mendidik anak-anak saat belajar dengan adab Islam. Adab yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya supaya ilmunya berkah. Membawa kebaikan kepada dirinya, keluarganya dan kepada jutaan manusia.[] Alfia Purwanti
0 Komentar