Topswara.com -- Merespons informasi yang viral bahwa remaja Muslim saat inj sangat jauh dari Al-Qur'an, Founder Sekolah Tahfidz Plus Khoiru Ummah, Ummu Khoir memaparkan alasannya.
"Pertama, kondisi keluarga mengalami perubahan nilai dan budaya. Keluarga saat ini tidak lagi fokus menjalankan nilai-nilai agamanya itu nilai-nilai Islam. Tidak lagi fokus menjadikan Al-Qur'an sebagai tuntunan hidup," ungkapnya di akun Instagram Ummukhoir.id, Rabu (22/1/2025).
Namun, kata Ummu Khoir, keluarga saat ini lebih fokus pada urusan kesenangan hidup di dunia. Karena itu, pendidikan anak-anak akhirnya di rumah tidak lagi diwarnai setiap hari oleh warna Al-Qur'an. Bahkan dirumah tidak lagi ada jadwal setiap hari untuk keluarga itu membaca Al-Qur'an. Misalnya setiap pagi dan setiap malam.
"Nah ini tentu saja kalau di masa anak-anak saja mereka tidak terlatih, tidak terbiasa dan tidak ditanamkan Al-Qur'an apalagi setelah mereka remaja. Dimana pada usia remaja akan ada pengaruh yang luar biasa," tambahnya.
Kedua, yaitu perkembangan teknologi informasi dan media sosial (medsos). Adanya sosial media ini merampas perhatian dan fokus generasi bahkan merampas fokus sejak dini. Sehingga sekarang anak-anak itu bermain di dunia maya, berkomunikasi di dunia maya, belajar di dunia maya, mencari teman di dunia maya, beraktivitas di dunia maya, bahkan belanja di dunia maya.
Oleh karena itu, ia memberikan tips jika menginginkan anak-anak kaum Muslim dekat dengan Al-Qur'an. Pertama, mulailah dari keluarga dengan menanmakan iman kepada Al-Qur'an. Menanamkan cinta kepada Al-Qur'an. Membiasakan membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Qur'an," urainya.
"Kedua, kendalikan penggunaan media sosial. Kalaupun menggunakan media sosial itu hanya yang berkontribusi untuk memberikan ilmu saja atau motivasi untuk beramal shalih dan memotivasi untuk berkarya," tambahnya.
Ketiga, pilih sekolah yang setiap hari mengajarkan Al-Qur'an, setiap hari mengajarkan shalat, setiap hari mengontrol anak-anak untuk mengamalkan ilmu Al-Qur'annya dan mengontrol shalatnya serta mengontrol amal shalihnya dari bangun tidur sampai tidur lagi.
"Keempat, ciptakan lingkungan yang baik. Baik itu di lingkungan besar keluarga, di lingkungan tetangga, atau dengan kata lain pilihkan teman-teman yang baik, atau buat per circle-an mereka yang semuanya adalah belajar Al-Qur'an, cinta Al-Qur'an, dan mengamalkan Al-Qur'an," pungkasnya.[] Alfia Purwanti
0 Komentar