Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Bahan Pokok Melambung Tinggi Jelang Ramadhan

Topswara.com -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga, bahkan lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan komoditas-komoditas tersebut kini masih dijual di pasaran dengan harga di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) juga Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Di tingkat konsumen, komoditas harga yang di atas HAP, HET, di antaranya MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (4/2).Kumparan.com.

Tahun berganti, rezim berganti, sudah menjadi tradisi menjelang Ramadhan barang-barang pokok hargannya bagaikan roket melambung tinggi, seperti tidak bisa dikendalikan.

Kenaikan harga-harga menjelang bulan suci Ramadhan terus berulang-ulang. Hal ini menunjukkan adanya masalah pendistribusian barang-barang yang dibutuhkan konsumen ,sehingga berpotensi terjadi kelangkaan dan membuat kenaikan harga barang.

Meningkatnya jumlah permintaan menjadi alasan klise meningkatnya harga bahan makanan pokok jelang Ramadhan. Padahal diakui atau tidak, ada problem lain yang memengaruhi naiknya harga di tengah daya beli masyarakat yang makin menurun, seperti jaminan kelangsungan produksi barang kebutuhan, problem pd rantai pasok (mafia impor, kartel, monopoli, iktikar).

Kenaikan harga ini, belum bisa di atasi karena sistem yang di terapkan saat ini adalah sistem ekonomi Kapitalism, buah dari penepan demokrasi yang tidak bisa memberikan solusi tuntas masalah perekonomian, disalah satu aspek saja, belum lagi dalam berbagai permasalan lain seperti masalah pendidikan, kesehatan, rakyat yang menjadi korban kebijakan saat ini. 

Islam menjadikan ketersediaan pangan dan jaminan distribusi yang merata sebagai tanggungjawab negara. Islam juga akan memastikan tidak ada penimbunan, tidak ada kecurangan, tidak ada permainan harga, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan-kebutuhannya dengan harga yang terjangkau.

Berdasarkan sabda Rasullullah SAW; “ Sesungguhnya Imam ((penguasa) adalah ra’in (pemgurus) dan iabertanggung jawab terhadap (rakyat) yang dipimp innya. (HR Bukhari).

Negara Isalam (khilafah) akan meningkatkan produksi untuk menyelesaikan problem kelangkaan, pemantauan dan pengendalian harga komoditas-komoditas ini beserta antisipasinya sesuai syarak.

Klilafah akan mencegah praktek-praktek tidak islam yang merusak keseimbangan permintaan dan penawaran, seperti penimbunan, kecurangan, permainan harga, monopoli/oligopoly, dan mafia inpor sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.

Dalam Kitab Nizam aI- Iqtishadiyi fii al –islam karya Syekh Taqiyuddin An Nabani halaman 206 bahwa penimbunan secara mutlak dilarang dan hukumnya haram. Karena larangan ini yang tegas dalam hadis HR. Muslim :’Tidak akan melakukan penimbunan selain orang yang salah”.

Negara Islam menerapkan sistem ekonomi islam meniscayakan adanya pengaturan yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan rakyat atas pangan dengan harga murah dan mudah diakses makamomen menjelang ibadah Ramadhan akan bisa dilalui dengan khusyuk tampa sulit memperoleh bahan pangan maupun kendala harga mahal akibat tingginya permintaan

Dengan menerapkan Islam kaffah, akan menghantarkan terwujudnya keberkahan dan ketakwaan dalam masyarakat di seluruh dunia.

Wallahu ‘alam bi ashawwab.


Kania Kurniaty
Aktivis Muslimah Ashabul-Abrar
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar