Topswara.com -- Pemerhati Keluarga dan Generasi Ustazah Dedeh Wahidah Achmad menuturkan bahwa aturan Islam itu tidak bisa dipisahkan dari negara
"Di dalam Islam, aturan Islam itu tidak bisa dipisahkan dari negara. Justru itu Islam butuh negara, itulah khilafah," tuturnya di Kanal YouTube Muslimah Media Hub, Refleksi Isra' Mi'raj: Pembebasan Palestina dan Kepemimpinan Umat Islam, Sabtu (01/02/25).
Ia mengungkapkan Rasulullah Saw. itu bukan hanya mengurusi urusan ibadah, urusan keluarga, tetapi juga urusan negara. Tidak akan ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad. Dikatakan Rasulullah akan ada khalifah yang menggantikan Rasulullah untuk mengurusi urusan umat, menerapkan hukum yang dibawa Rasulullah Saw.
"Bahwa kekhilafan itu bukan klaim kelompok tertentu. Ada yang mengatakan itu milik Hizbut Tahrir, bukan itu dalam hadis. Ketika para sahabat mendengar berita itu ingin mengimplementasikan, untuk memenuhi baiat yang pertama Baiat itu hanya ada satu. Kepemimpinan Islam itu tidak boleh banyak. Dua saja tidak boleh, apalagi banyak," singgungnya.
Ustazah Dedeh mengatakan, khalifah itu akan ada lagi, apalagi dengan penjelasan dari Rasulullah pensifatan khulafa itu tidak berhenti, terus ada terus ada. Kepemimpinan pengganti Rasulullah itu mengikat. Tidak ada pilihan bagi umat sampai nanti hari kiamat.
"Apakah boleh memilih kepemimpinan lain? Tidak," tegasnya.
Ia memaparkan bahwa kepemimpinannya sudah digariskan, sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Gambarannya di Madinah Al Munawwarah.
"Allah menyuruh umat Muslim untuk berpolitik. Bani Israil yang mengatur masalah rakyat dengan satu aturan tertentu. Tiap nabi punya risalah, Rosulullah membawa risalah juga," bebernya.
Artinya kata Ustazah Dedeh, Allah menyuruh umatnya untuk mengatur urusan kehidupan itu dengan risalah yang diberikan oleh lewat para nabi.
"Rasulullah Saw juga mengurusi urusan itu. Karena apa? Rasulullah juga kan nabi, artinya tidak bisa dikeluarkan dari nabi-nabi lain yang 25 yang diutus oleh Allah untuk mengurusi umat," pungkasnya.[] Munamah
0 Komentar