Topswara.com -- Founder Syameela Ustaz Oemar Mita mengatakan orang tua yang hebat itu adalah orang tua yang sadar kekurangannya.
"Orang tua yang hebat itu adalah orang tua yang sadar kekurangannya lalu mereka tidak pernah putus asa meminta tolong kepada Allah supaya Allah lah yang menjaga anak kita," ujarnya di kanal YouTube Oemar Mita Syameela: Menjadi Orang Tua Hebat, Ahad (24/11/24).
Lebih lanjut ia mengatakan, tangan orang tua terlalu mungil untuk senantiasa mendekap anak di setiap waktu. Akal terlalu bodoh kalau dengan akal orang merasa bisa untuk mendidik anaknya.
"Karena banyak kebutuhan yang mendominasi pikiran kita. Tetapi kita minta tolong kepada Allah dan yang sejatinya tidak pernah menyia-nyiakan titipan. Supaya Allah selalu menjaga anak kita dan itulah yang menjadi harapan kita," jelasnya.
Semoga ia mendoakan, senantiasa mendapatkan kesehatan, keberkahan, dan semoga berhasil mampu menjadi walidun dan walidatun untuk anak. Ketika Allah memberikan pertolongan kepada kehidupan menjadi orang tua.
Iman
"Ternyata ruang peperangan terbuka antara kita ketika mendidik anak adalah bagaimana kita menghadapi zaman yang semakin berat. Di mana kita diwajibkan oleh Allah untuk menjaga konsep berpikir dan mindset anak kita sebagaimana konsep keimanan," bebernya.
Menurutnya, konsep keimanan sejatinya yang menjadikan orang tua terus menyadari bahwamenjadi orang tua banyak kurangnya. Menjadi orang tua banyak pula kesalahan yang dilakukan. Kalau bukan karena Allah yang memberikan pertolongan kepada, tentunya tidak akan bisa orang tua memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita.
"Semoga Allah memberikan kekuatan kita menjadi walidun dan walidatun semoga Allah menjaga anak-anak yang kita cintai. Menjaga setiap keturunan yang telah kita dapatkan dari sisi Allah sebagai Maha Pemberi supaya kita mampu memberikan jalan keimanan untuk mereka," tuturnya.
Ia mengungkapkan, memberikan jalan keimanan untuk mereka, memberikan siratal mustaqim untuk mereka. Dan supaya mereka mampu menjadi umur yang kedua bagi kita. Setelah kita tua, setelah kita sepuh, setelah kita renta dan berpulang ke alam barzah.
"Semoga setiap lingkungan yang akan dilewati setiap anak kita betul-betul tidak mampu untuk merusak anak kita karena perlindungan yang Allah berikan kepada kita dan anak-anak kita. Dan itulah yang menjadi harapan kita. Anak-anak kita lebih membutuhkan akidah, anak kita lebih membutuhkan tentang sunnah yang benar yang harus mereka sadari dan mereka jadikan itu bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan jauh lebih besar dari dua perkara itu," terangnya.
Lanjutnya, lebih besar daripada fasilitas yang bisa dibelikan untuk mereka dan hadiahkan untuk mereka. Banyak diantara orang tua yang secara tidak langsung sudah terpengaruh dan tercemar dengan pola pemikiran orang yang tidak beriman ketika punya anak. Mereka menyangka bahwasanya amanah yang Allah berikan berikan kepadanya menjadikannya cukup sekadar untuk memberikan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan fisik kepada mereka. Lalu merasa cukup.
Padahal, pada jalan keimanan tahu betul yang telah dibutuhkan anak itu bukan hanya uang saku bukan hanya masalah fasilitas yang mereka peroleh.
"Tetapi sejatinya yang mereka butuhkan adalah iman dan komitmen sunnah yang betul-betul tidak terpisahkan pada kehidupan mereka. Tentunya ini bukan perkara yang ringan, tentunya kita juga sering merasa miris ketika kita menjumpai kisah-kisah nyata. Ada anak di sekolahkan sama orang tuanya di pendidikan agama tetapi ujungnya menjadi terkena pemikiran LGBT," ucapnya.
Ia menambahkan, ada anak di sekolahkan dengan penjagaan terbaik sama orang tua tetapi juga akhirnya miris dia mengandung sebelum menikah. Dan banyak kisah-kisah macam-macam itu bertebaran yang sering kita dengarkan dan kita jumpai.
"Dan itulah yang makin menjadikan kita paham menjadi orang tua yang hebat itu bukanlah ketika dia matang memiliki konsep dan berhasil menanamkan konsep itu," pungkasnya. [] Munamah
0 Komentar