Topswara.com -- Sobat, seringkali kita merasa sayang meninggalkan urusan kerjaan padahal sudah waktunya pulang kantor. Atau enggan segera pulang dari kebun masih berkutat dengan pekerjaan padahal azan Maghrib segera berkumandang.
Atau merasa susah mengatur kegiatan ngaji dan dakwah karena bisnis lagi asik-asiknya. Atau begitu sulit hadir ngaji karena urusan istri dan anak.
Begitulah ketika sedang asik urusan dunia kita merasa sayang meninggalkannya sejenak. Sebelum kita meninggalkannya selama-lamanya.
Padahal, kalau kita sadar, memang urusan dunia tidak ada habisnya. Jika kita turuti asiknya kerjaan. Atau asiknya bisnis. Atau asiknya ngurus istri dan anak.
Maka tidak akan ada waktu untuk hadir ngaji. Tidak ada kesempatan untuk hadir kegiatan dakwah. Habis semua waktu, tenaga, pikiran bahkan harta untuk mengejar dunia.
Padahal, semua itu tidak akan pernah kekal. Semua itu pasti akan hancur. Akan hilang. Hanya amal shalih lah yang akan kekal mendampingi kita hingga ke akhirat.
Lebih parah lagi jika susah payah kita dalam mengurus dunia tak jadi amal shalih malah jadi amal salah. Tidak jadi pahala malah jadi dosa. Yakni ketika ngurus kerjaan, istri dan anak tidak dengan niat mencari ridha Allah. Dan tidak diurus sesuai syariah Allah.
Maka semua itu hanya berujung pada hilangnya semua waktu, tenaga, pikiran dan harta demi dosa. Alias bersusah payah hanya mengejar dosa. Betapa bodohnya kita jika seperti itu bukan?
Oleh karena itulah fokus kita harus tetap ke akhirat. Kita wajib menjadwal semua kegiatan harian, pekanan, bulanan bahkan tahunan kita dengan baik. Kapan kita hadir ngaji, kapan kita harus dakwah, kapan kita harus shalat, puasa, membayar infaq.
Jangan sampai ibadah, ngaji dan dakwah hanya tinggal waktu sisa karena tidak dijadwalkan. termasuk tenaga, pikiran dan harta pun hanya untuk dakwah dan ibadah jika ada sisa. Pastinya semua hanya kalau sempat, kalau ingat, kalau tidak capek, kalau tidak pusing, kalau masih ada uang, baru ngaji, dakwah dan ibadah. Alangkah kacaunya hidup kita bukan?
Selamat berjuang sobat. Sungguh, di dunia ini waktu kita berjuang. Tidak boleh leha-leha. Di akhirat lah waktu kita rehat dan bergembira. Semoga kita istiqamah dan husnul khatimah. Aamiin. Wallaahu a'lam[]
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar