Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ummun Wa Rabbatul Bait Adalah Posisi Agung bagi Perempuan

Topswara.com -- Praktisi Parenting Ustazah Yanti Tanjung mengatakan ummun wa rabbatul bait adalah posisi agung bagi perempuan.

"Ummun warobbatul bayt adalah posisi agung bagi perempuan," tulisnya dalam buku; Menjadi Ibu Tangguh - Meraih Kebanggaan Rasulullah Saw di Surga (2015). 

Ia mengungkapkan, setiap detik proses seorang ibu dalam mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak-anaknya akan mendulang limpahan kebaikan, pahala dan surga yang agung.

"Bahkan tidak satu pun kebaikan yang dilakukan oleh ibu untuk rumah tangga dan anak-anaknya selain doa-doa yang agung dari penduduk bumi dan langit," urainya.

Ia mengutip perkataan indah Rasulullah Saw. terkait kemuliaan seorang ibu, 'Apakah kamu tidak rela salah seorang diantara kamu wahai wanita bahwasanya apabila dia hamil dari suaminya sedangkan suami ridha padanya, dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa yang aktif berjihad di jalan Allah. Apabila dia merasakan sakit akan melahirkan, maka penduduk langit dan bumi belum pernah melihat pahala yang disediakan kepadanya dari pandangan mata (sangat menyenangkan). Maka ketika dia melahirkan tiadalah keluar seteguk susu dan anaknya menyusui seteguk melainkan setiap tegukan susu itu berpahala satu kebaikan. Dan jika dia tidak tidur semalam maka dia mendapatkan pahala seperti pahala memerdekakan tujuh puluh budak di jalan Allah dengan ikhlas'. (HR. Thabrani)

"Ibu adalah puncak ketundukan yang tertinggi setelah Allah dan RasulNya. Karena perjuangan ibu mulai mengandung, melahirkan, mengasuh, mendidik anak-anaknya adalah perjuangan yang tanpa pamrih, penuh ketulusan dan keikhlasan yang pantas penghormatan diberikan anak-anaknya untuk ibu," jelasnya. 

Karena itu, lanjutnya, ungkapan 'surga di bawah telapak kaki ibu' sejatinya bermakna setiap langkah kaki seorang ibu seharusnya bisa menyiapkan anak-anaknya agar dirindukan surga. Mencetak anak-anaknya menjadi generasi terbaik kemudian merasa resah dan gelisah ketika anak-anaknya tidak taat pada Allah. Khawatir anak-anaknya keluar dari koridor perjuangan dakwah bahkan terjerumus dalam dosa. 

"Ibu selalu siap kontrol dan penuh iringan doa untuk selalu menjaga anak-anaknya bersama-sama melangkah menuju surganya Allah yang luasnua seluas bumi dan langit yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa," terangnya. 

Namun kata dia, amat disayangkan, saat ini peran ummun wa rabbatul bait tercampakkan akibat kehidupan negara koorporasi yang dijalankan kapitalisme global. Alhasil, lahirlah generasi yang rusak. Anak-anak tidak lagi menghormati ibu. Justru seringkali menyakiti dengan berprilaku keji seperti pergaulan bebas, aborsi, pembunuhan dan lain-lain. 

"Sengaja atau tidak, peran ibu yang tercampakkan ini telah menghilangkan harumnya surga di telapak kakinya," tutupnya.[] Tenira
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar