Topswara.com -- Pakar Ekonomi Islam Ustaz Dwi Condro Triono, Ph.D. menyampaikan bahwa retorika mampu membuat yang biasa jadi tampak menjadi indah.
"Retorika mampu membuat yang biasa jadi tampak menjadi indah. Membuat yang sepele, bisa menjadi kesan yang sangat mendalam. Menguasai ilmu retorika berarti ibarat memberi pigura yang indah pada materi pembicaraan kita," tulisnya dalam buku berjudul Ilmu Retorika untuk Mengguncang Dunia (2009).
Menurutnya, retorika tidak hanya sekadar seni dalam berbicara, namun lebih dari itu, hampir seluruh perubahan yang terjadi di dunia ini berpangkal pada retorika.
"Dengan kekuatan retorika, bangsa yang lemah bisa jadi kuat. Dengan kekuatan retorika, negara yang ambruk bisa bangkit. Dengan kekuatan retorika, dunia yang hening bisa terjungkir balik menjadi prahara besar. Itulah retorika," bebernya.
Karena itu, lanjutnya, sebagai seorang Muslim tentunya retorika bisa dijadikan alat untuk proses mengubah masyarakat dari yang tidak islami menuju masyarakat yang islami. Keunggulan retorika yang mampu 'mengguncangkan dunia' terletak pada kekuatan ide dan pengolahan ide yang dibawa sehingga itu menjadi amunisi yang akan menggetarkan saat disampaikan ke masyarakat.
Ia mencontohkan, tokoh dunia seperti Adolf Hitler punya kemampuan retorika yang sangat menyihir masyarakat dan para pemuda khususnya, untuk bangkit dan berjuang mengembalikan negara Jerman menjadi raksasa Eropa, setelah sebelumnya hancur lebur akibat Perang Dunia I.
Selain itu, lanjutnya, Musthafa Kemal Ataturk, sang penjagal Kekhilafahan Islam dari Turki, melalui lisan busuknya ternyata mampu menggerakkan para pemuda "polos dan "lugu" menjadi pemuda beringas yang siap untuk ikut serta dalam meruntuhkan Khilafah.
Menurutnya, dari contoh tersebut membuktikan betapa hebatnya retorika, bisa melancarkan gelombang perubahan yang dahsyat, bahkan tidak mustahil bisa melahirkan revolusi, yang bagi seorang Muslim, tentunya ingin revolusi ke arah Islam dan mengembalikan peradaban gemilang, yakni Khilafah Islamiah.
Dengan demikian, ia mengingatkan agar jangan pernah berpikir bahwa retorika adalah sebuah bakat karena hal ini bisa menjadi penghambat seseorang untuk maju, namun retorika adalah sebuah skill yang bisa diasah atau dilatih secara terus-menerus.
Ia menambahkan, seperti Soekarno, Sang Proklamator bangsa, pidatonya seolah mampu membius masyarakat, kemudian dengan kekuatan retorikanya juga mampu membakar semangat perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan.
"Lihatlah mantan Presiden RI pertama, Bapak Soekarno. Soekarno manusia, kita juga manusia, bukan malaikat. Soekarno makan nasi, kita juga makan nasi. Soekarno punya mulut, kita juga punya. Kalau Soekarno bisa, kenapa kita tidak? Pokoknya, kamu bisa!" pungkasnya.[] Tenira
0 Komentar