Topswara.com -- "Say No To Drugs" itulah slogan yg terus diviralkan dalam masyarakat, dengan tujuan memperkenalkan kepada masyarakat agar menjauhi Narkoba. Namun nyatanya, itulah slogan, tidak mampu memberikan efek pasti terhadap masyarakat. Malah, Narkoba makin mengerogoti semua kalangan termasuk para gen Z.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, melalui Dinas Pendidikan meningkatkan kolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari. Salah satu wujud nyata sinergi tersebut, dengan menggelar sosialisasi mengenai pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN) serta pengelolaan sampah di lingkungan pendidikan, Kendaripos.fajar.co.id (14/1/2025).
Pemerintah telah melakukan berbagai cara dan upaya dalam pemberantasan narkoba di negeri ini. Namun, realitasnya hingga saat ini sama sekali belum membuahkan hasil hingga terselesaikan, hingga tak ada yang bersisa. Faktor narkoba tidak dapat dibasmi secara tuntas, adalah biang kerok dari lemahnya sistem kehidupan serta sindikat- sindikatnya yang sulit tersentuh dengan hukum.
Pemberantasan narkoba tidaklah hanya persoalan menangkap gembongnya, produsennya, atau menghukum para penggunanya saja, tetapi juga harus ditumpas dari akarnya, dari sistemnya.
Pemberantasan narkoba tidak akan cukup sekedar melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai bahaya narkoba yang semakin berkembang atau pemasangan CCTV di area sekolah yang rawan penyalahgunaan narkoba. Dan tidak akan cukup juga hanya sekedar menangkap pelaku, pemakai ataupun pengedarnya.
Sudah jelas, akar yang perlu di ubah dan di berantas hingga ke akar-akarnya adalah masalah terhadap sistem yang diterapkan dalam kehidupan saat ini.
Yah, inilah biang kerok kehidupan menjadi aburadul disebabkan dari diterapkankanya sistem kapitalisme-sekulerisme yang menjadikan kehidupan saat ini manusia berpaling jauh dari agamanya, hanya fokus pada materi/keuntungan semata. Istilah kerennya menjadikan manusia senantiasa bersikap cinta dunia.
Masalah narkoba dan segala bentuk permasalahan yang terjadi dalam kehidupan ini adalah sistemik. Semua berakar dari sistem yang rusak. Inilah realitas buah penerapan sistem kapitalisme-sekulerisme yang di adopsi oleh negeri ini, memisahkan agama dari kehidupan. Orientasi dari sistem kufur ini hanya berpacu pada kesenangan materi.
Selain dari itu, sistem kapitalisme sekulerisme melahirkan masyarakat dan generasi yang bersifat individualis, sehingga berasa apatis terhadap lingkungannya. Akibatnya, Ketika terjadi kemungkaran dan kerusakan hanya cukup diam.
Maka, tidak heran muncullah masyarakat yang makin marak untuk melakukan perbuatan maksiat karena dalam kehidupannya pun tak terkontrol dengan hal-hal kebaikan.
Sungguh, masalah narkoba ataupun seluruh problematika hidup saat ini tidak akan bisa di basmi hingga ke akar-akarnya jikalau kehidupan ini masih suka rela jika diatur dengan kehidupan kapitalisme-sekulerisme.
Hanya dengan beralihnya kehidupan ini dengan sistem Islam, seluruh problematika kehidupan akan mampu di tuntaskan secara menyeluruh hingga ke akar-akarnya. Sebab dalam sistem Islam dibawah payung Khilafah semua akan terselesaikan.
Sebab, khilafah yang di kenal sebagai institusi yang akan menerapkan Islam secara menyeluruh mampu untuk mengurusi rakyatnya, bertanggung jawab terhadap rakyatnya, melindungi akal rakyatnya dan menjauhkan masyarakatnya dari hal-hal kemaksiatan ataupun penyimpangan. Termasuk narkoba, sudah jelas tidak boleh untuk ada di dalam Negara Islam.
Dalam sistem Islam akan menegakkan aturan yang jelas dan benar, untuk mampu mencegah terjadinya tindak kejahatan, pelanggan, ataupun pengedaran narkoba.
Jelas, aturan yang diterapkan dalam sistem Islam bukan aturan yang berasal dari kecerdasan akal manusia, melainkan aturan yang berasal dari sang maha Pencipta dan yang Maha Adil, yakni Allah Swt.
Aturan yang diterapkan dalam sistem Islam untuk mencegah terjadinya narkoba dapat dilakukan beberapa langkah nyata diantaranya:
Pertama, dari segi individu, sistem islam akan memberikan pembinaan kepada masing-masing individu dalam hal ketakwaan dan keimanan melalui pendidikan Islam yang bermodel pada Islam itu sendiri.
Output dari sistem Islam akan melahirkan generasi dan masyarakat yang menumbuhkan jiwa kepribadian Islam yang akan menjadi suplemen dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Dengan pembinaan pendidikan Islam mereka akan mampu memahami tentang halaman haram sesuai pandangan islam, sehingga dapat mampu bertindak sesuai dengan tsaqofah Islam tersebut.
Selain itu, dalam pendidikan Islam di arahkan bahwa cukup fokus kepada hal-hal positif seperti mengembangkan potensi diri untuk kebaikan umat serta mengajarkan agar tidak bersikap apatis apalagi individualis.
Kedua, dari segi masyarakat, sistem Islam mampu menciptkan masyarakat Islami. Artinya, Masyarakat akan di dorong untuk saling memedulikan kondisi satu sama lain dan senantiasa mengamalkan amar makruf nahi mungkar. Dengan pemahaman seperti itu, segala bentuk kemaksiatan ataupun kerusakan dapat di Cegah atau di hentikan.
Ketiga, dari segi negara akan bertanggung jawab secara penuh terhadap masyarakatnya. Negara wajib menjamin pemenuhan kebutuhan per individu dengan diberlakukannya sistem ekonomi Islam yang mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya.
Cara dalam sistem Islam dalam menjaminkan kesejahteraan di bidang ekonomi adalah menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya sehingga kaum laki-laki yang memiliki kewajiban untuk menafkahi anggota keluarganya tidak akan merasakan kesulitan untuk mencari penghasilan.
Dari segi sanksi yang di terapkan dalam sistem Islam jelas hukuman yang akan di berikan bagi, pelaku entah pengguna, pengedar, ataupun produsen narkoba. Hukumannya berupa takzir, yakni di cambuk atau di penjara sesua jenis dan kadarnya.
Selain itu, sanksi kepada pengguna narkoba yang baru dengan yang lama itu berbeda. Hukuman yang diberikan kepada pengedar dan produsen narkoba lebih berat dari pengguna, takzir yang berikan sampai kepada hukuman mati.
Seperti itulah gambaran dan seharusnya realitas yang akan dilakukan oleh sistem Islam dalam memberikan jaminan dan pemenuhan masyarakatnyanya. Sungguh indah bukan?. Jika hidup ini di atur dengan sistem yang shahih dan baik.
Jika benar-benar, hari ini kita semua menginginkan kebaikan dan keberkahan. Maka, Sudah cukuplah dengan hidup dalam naungan Khilafah akan merasakan semua kesejahteraan secara adil dan merata.
Maka, sudah saatnya. Mari sama-sama sadar untuk kembali kepada kehidupan yang di atur dengan sistem Islam.
Wallahualam bissawab
Oleh: Rasyidah
Pegiat Literasi
0 Komentar