Topswara.com -- Tidak ada tahun baru yang istimewa bagi warga Palestina. Zionis Israel terus menggempur warga Gaza sehingga korban terus berjatuhan. Dan mayoritas perempuan dan anak-anak yang menjadi korban.
Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam tiga hari terakhir akibat serangan Israel yang terus meningkat di Jalur Gaza. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, menurut laporan dari para koresponden di lapangan.
Pada Jumat (3/1), militer Israel memaksa evakuasi staf dan pasien dari dua rumah sakit di Gaza utara di bawah ancaman serangan. Beberapa hari sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan menahan direktur rumah sakit tersebut, dikutip dari kumparan.com (5/1).
Sejak serangan 7 Oktober 2023 sampai saat ini lebih dari 45 ribu korban jiwa yang syahid dalam serangan di bawah zionis Israel. Tetapi, penguasa negara-negara arab dengan banyaknya korban itu pun sampai sekarang tidak bergeming sedikitpun. Dengan kejadian genosida ini teranglah sudah, mereka hanyalah antek Barat yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa restu tuannya.
Palestina berjuang sendiri melawan agresifnya tentara Israel yang disokong peralatan tempur oleh AS dan sekutunya.
Dan serangan rudal-rudal tersebut mengakibatkan infrastruktur di Gaza luluh lantak, yang tersisa hanya puing-puing bangunan yang sudah tidak layak untuk dihuni. Warga Palestina mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang dihuni banyak keluarga dengan kondisi fasilitas sangat terbatas.
Berita terkini juga menyebutkan bahwa satu-satunya rumah sakit yang tersisa di Gaza juga tak luput dari penyerangan zionis Israel. Sungguh kejam dan biadabnya zionis Israel, mereka melakukan semua itu dengan ambisi untuk menguasai tanah Palestina dengan mengorbankan darah orang-orang tak berdosa anak-anak, wanita dan para syuhada yang di bom setiap harinya.
Retorika
Negeri-negeri Muslim hanya melakukan kecaman tanpa mengirim pasukan. Termasuk Indonesia, tidak ada tindakkan nyata untuk mengusir penjajah zionis Israel.
Semua hanya retorika dialog sana-sini tanpa hasil yang pasti, dan bisa disebut hanya pencitraan ketika menyerukan pembelaan terhadap Palestina. Menganggap Palestina adalah negara lain yang tidak boleh ikut campur karena sekat nasionalisme.
Kaum Muslim disibukkan dengan dunianya, pekerjaannya sehingga sudah tidak ada waktu lagi untuk mempedulikan penderitaan yang dialami Palestine. Sedangkan warga Palestina di sana kelaparan, tidak ada rumah untuk berteduh, langkanya air bersih, sehingga banyak yang terkena penyakit.
Bebaskan Palestina
Umat Islam adalah umat yang terbaik. Firman Allah dalam Al-Qur'an yang insyaallah tidak akan pernah salah ketika Allah sudah menetapkannya. Akan tetapi kenapa sekarang umat terbaik itu berlumuran darah, ditindas, diperkosa, dizalimi oleh orang-orang serakah itu?
Semua itu karena hukum Allah tidak diterapkan di muka bumi ini. Sehingga ketidakadilan merajalela, kezaliman dimana-mana, umat Muslim banyak yang terusir, terjajah, menjadi kaki tangan negara-negara Barat, tercerai berai karna sekat nasionalisme.
Untuk itu, marilah kita kembali pada sistem khilafah yang menyatukan umat Islam seluruh dunia. Muslim akan menjadi kuat dan memiliki kekuatan militer yang besar sehingga untuk melawan agresi militer Zionis Israel laknatullah bisa diserukan dengan jihad.
Serukan jihad kepada laki-laki Muslim seluruh dunia. Serukan mereka untuk memerangi kafir harbi yang melanggar dan menentang hukum-hukum Allah itu. Balaslah mereka seperti mereka melakukan kejahatan terhadap umat Islam.
Serukan kaum Muslim untuk membebaskan Palestina. Sudah cukup 45 ribu nyawa meninggal sia-sia, sudah cukup penderitaan Palestina selama ini. Sekarang waktunya umat Islam bersatu dibawah panji Islam dan hancurkan sekat nasionalisme.
Umat Islam seluruh dunia bersatulah, bersatulah! Mari tegakkan jihad dan khilafah. Allahuakbar.
Oleh: Munamah
Aktivis Muslimah
0 Komentar