Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bulan Rajab Saatnya Meningkatkan Amal Shalih

Topswara.com -- Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan, termasuk satu dari empat bulan haram. Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menjelaskan bahwa empat bulan haram itu sesuai dengan urutan redaksi hadits adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. 

Menurut penafsiran Ibnu Abbas RA, yaitu sahabat Rasulullah yang terkenal sebagai ahli tafsir, empat bulan tersebut menjadi bulan suci. Seseorang yang melakukan maksiat di bulan tersebut, dosanya berlipat lebih besar. Sebaliknya seseorang yang melakukan amal shalih di bulan haram tersebut, pahalanya pun berlipat lebih banyak. 

Selain dari pada itu, terdapat keistimewaan lain di bulan Rajab diantaranya pernah terjadi peristiwa-peristiwa besar seperti Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Perang Tabuk pada tahun 9 H, dan pembebasan Baitul Maqdis pada 27 Rajab 583 H oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi. 

Ketika memasuki bulan Rajab, sangat erat kaitannya dengan bulan berikutnya yaitu Sya'ban dan Ramadhan. Bahkan ada doa yang masyhur dipanjatkan oleh kaum muslimin yang berbunyi "Allahumma baariklanaa fii rajaba wasya'baana waballighnaa ramadhaana" (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan). 

Bulan Sya'ban meski tidak termasuk bulan haram namun ia diapit oleh dua bulan yang mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Bahkan Rasulullah paling banyak melakukan puasa di bulan Sya'ban hampir satu bulan penuh. Ada ungkapan seorang ulama bernama Abu Bakr Al Balkhi beliau berkata, "Rajab adalah masa menanam, Sya'ban adalah masa menyiram/memelihara tanaman, dan Ramadhan adalah masa menuai hasilnya." 

Sebab Ramadhan adalah bulan yang paling istimewa maka sudah selayaknya mempersiapkannya jauh-jauh hari agar dapat beribadah maksimal dan mendapatkan pahala maksimal juga.

Di tengah suka cita kaum muslimin menyambut bulan Rajab menuju Ramadhan, dibelahan bumi yang lain yang sama-sama berstatus sebagai muslim sedang mengalami ujian yang begitu besar. Negeri mereka hancur, keluarga mereka banyak yang syahid, bahkan hingga detik ini perjuangan mereka melawan Zionis tetap berlangsung. 

Meski demikian keimanan mereka akan pertolongan Allah tak pernah pudar. Keimanan mereka laksana batu karang yang kokoh. Segenting apa pun keadaan mereka, tak pernah lepas dari lisan-lisan mereka lantunan ayat suci Al-Qur'an. Berlomba-lomba mereka untuk menghafalkannya dan bersiap menyambut syahid. 

Di sisi lain sesungguhnya jumlah kaum muslimin saat ini begitu banyak. Namun masih tak mampu membebaskan mereka dari penjajahan Zionis. Bahkan sungguh memalukan diantara mereka ada yang justru bersahabat dengan Zionis. 

Gambaran kaum muslimin saat ini seperti buih di lautan, seperti singa yang sedang tidur, dan banyak yang terkena wahn (cinta dunia dan takut mati), sehingga masih jauh menyandang status menjadi umat yang mulia. Terlebih mayoritas dari kaum muslimin hidup dalam kesengsaraan, penderitaan, dan diskriminasi. 

Keadaan ini disebabkan karena kaum muslimin masih belum menerapkan hukum yang mampu memuliakan mereka, yaitu hukum Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyyah. Kaum muslimin masih hidup dalam sekat-sekat nasionalisme yang memecah belah umat sehingga begitu mudah ditaklukkan oleh musuh-musuh Islam dan mengekor padanya. 

Oleh karena itu di bulan Rajab ini merupakan kesempatan untuk bangkit dan beramal shalih dimana salah satu amal shalih itu adalah dengan berdakwah. Berdakwah untuk memahamkan umat akan kebutuhan kaum muslimin terhadap khilafah. 

Berdakwah secara berjamaah dalam barisan kelompok orang-orang yang berjuang menegakkan agama Allah. Karena hanya dengan khilafah manusia akan hidup dengan mulia.

Wallahua'lam bishshawab.


Oleh: Iliyyun Novifana, S.Si.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar