Topswara.com -- Maunya berkuasa seumur hidup jua
Diutak-atik opini mendapat dukungan dari mana-mana
Poin-poin merapat kepada sang raja
Demi kekuasaan apa saja bisa dilakukannya
Dinasti bikin rakyat makan ati
Sebegitu cinta sampai lupa bahwa semua fana
Apakah dengan berkuasa aman dari hukuman dunia?
Apakah berkuasa mengamankan dosa-dosa?
Dinasti beda dimensi
Generasi tidak berhati-hati negara seperti warisan dari nenek moyangnya
Negara itu entitas rakyat dengan wilayahnya
Tugas berat mengurusi manusia-manusia di atas buminya
Kekuasaan dinasti sesungguhnya tidak dinanti
Rakyat menolak atas penyelewengan kekuasaan orang tak bertuan
Digambarkan dengan warna kusam
Indonesia bukan negara dengan sistem baku yang kaku
Kekuasaan yang dinanti bukanlah dinasti
Bukan pula kekuasaan demokrasi yang tak pasti
Tidak juga kekuasaan sekuler yang rakyat jadi teler
Enggak juga kekuasaan komunis yang begitu sadis
Kekuasaan yang dinanti adalah relaksasi dari keakuan manusia yang lemah
Selayaknya menaati aturan dari ilahi Rabbi
Diwakilkan kepada manusia untuk jadi khalifah di dunia
Pemimpin yang bukan dinasti dan bukan dari pilihan bilik suara
Kekuatan yang dinanti rindu rakyat pada kesejahteraan sejati
Bukan dengan kenaikan pungutan atas nama konstitusi yang sudah disepau dengan anggota dewan
Tidak layak kekuatan kekuasaan menindas rakyat yang sudah melarat
Tidakkah merasa iba pemimpin itu pada rakyat yang telah papa?
Dinasti kuasa berkongsi dengan dinasti oligarki
Rakyat tak lagi menjadi raja yang dilayani sepenuh jiwa
Pengaburan opini dengan memelas tetapi menikam jelas
Rakyat memble dan hidupnya tidak pantas
Kekuasaan yang dinanti
Bertumpu pada akar aqidah hakiki
Senang sekali diurusi manusia-manusia kuat
Bukan pandir yang cuma memeras rakyat
Kekuasaan juga menjadi kehinaan
Tatkala lupa dan melupakan hakikat pengurusan rakyatnya
Kekuasaan akan menjadi kemuliaan
Tatkala ingat ini amanat dan taat sebagai ulil amri yang ingat Allah dan Rasul-Nya
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar