Topswara.com -- Makan siang gratis jadi kampanye penuh pemanis
Demi menarik suara tuhan yang dibutuhkan dalam pemilihan
Program mencerdaskan anak bangsa
Meski telat dan terkesan tidak penuh minat
Sebenarnya makan itukan ada tiga
Sarapan pagi biar semangat dalam hari
Makan siang menambah energi sambungan
Makan malam penutup agar hidup tenang
Makan siang gratis memang tidak gratis
Ada harga mahal yang harus dibayarkan
Jauh-jauh ke China mengajak mendukung program luar biasa
Dari 15.000 rupiah berganti 10.000 rupiah
Pak Prabowo Subianto yang terhormat
Bapak lahir dari keluarga berada yang berjasa juga untuk bangsa
Bisakah bapak menjamin pangan semua rakyat
Dari sarapan, makan siang, dan makan malam
Makan siang gratis ternyata berharga
Diambil dari APBN yang pajak sumber utamanya
Anak-anak gembira dengan makan siang bergizi
Bapak dan ibu bingung dengan pajak yang menggunung
Berjiwa besar memberikan kebaikan untuk rakyat
Tidak bisa setengah-setengah
Berikan seluruh untuk rakyat
Di situlah jalan pemimpin mendapatkan naungan di hari kiamat
Tidak ada makan siang gratis
Dalam tataran ekonomi kapitalisme
Rakyat perlahan dibunuh pikirannya dengan bujukan demi negara
Rakyat dimatikan sumber penghidupannya dengan hisapan pemilik modal nakal
Tidak ada makan siang gratis
Semua kembali kepada rakyat yang membiayai
Pucuk pimpinan hanya menumpang seolah demi rakyat
Giliran mewujudkan penuh pikiran dan banyak perhitungan
Demokrasi sungguh kejam dan lembut menikam
Segala kebijakan di atas namakan kemauan rakyat
Hidup tak enak menyalahkan rakyat salah pilihan
Hidup penuh pembungkaman suara rakyat berisik mengusik pemerintahan
Tidak ada makan siang gratis
Yang ada kebijakan kian mengiris-iris
Tidak ada makan siang gratis
Yang ada makan itu dibiayai dari uang-uang orang tua yang dompet kian kempis
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar