Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Puncak Kebandelan Anak Adalah Kafir

Topswara.com -- Pakar Parenting Islam Ustaz Bendri Jaisyurrahman menilai puncak kebandelan anak adalah kafir.

"Puncak kebandelan anak adalah kafir," tuturnya di kanal YouTube Fit Pro Mindset: Satu Sifat Ibu yang Bisa Atasi Semua Masalah Pengasuhan, Kamis (19/12/24).

Lebih lanjut ia mengatakan, itu sebandel-bandelnya anak. Karena kalau narkoba masih ada iman, masih peluang masuk surga. Berzina, selagi masih ada iman masih peluang surga. Tetapi kalau kafir, tidak ada tempat di akhirat di surga. 

Makanya Nabi Nuh a.s tidak dipandang gagal walaupun satu dari lima anaknya kafir. Anak Nabi Nuh ada lima, yang pertama bernama Sam, kedua Ham, ketiga Yafis, yang keempat Yam atau Kan'an, yang kelima Abir.

"Tetapi kitab tafsir menyebutnya Yam sering kita dengar Kan'an orangnya sama. Yam anak Nabi Nuh ini melakukan sesuatu yang menodai kehormatan bapaknya. Bapaknya Nabi, ini anak kafir bikin malu, bandel," bebernya.

Tetapi katanya, Nabi Nuh mengajarkan manusia the real parenting. Dimana Nuh menunjukkan contoh dalam surat Hud ayat 42.
يّٰبُنَىَّ ارۡكَبْ مَّعَنَا وَلَا تَكُنۡ مَّعَ الۡكٰفِرِيۡنَ

Ketika anaknya kafir apa kalimat yang Nuh katakan " Wahai anakku sayang baiklah perahu bersama ayah jangan kamu bersama orang-orang kafir".

"Yang kita sorot itu sapaannya Nuh kepada putranya. "Bunaya" itu panggilan cinta. Wahai anakku sayang, padahal anaknya bandel banget, kafir. 

"Ingat! Puncak kebandelan anak bukan pakai narkoba, bukan saat berzina, saat membunuh, mabok orang, ngebully bukan," tegasnya.

Menurutnya, Nabi Nuh mengajarkan, bukan tentang anakmu yang bagaimana, tetapi tentang sikapmu yang bagaimana. Maka parenting mengajarkan sikap sebagai orang tua bukan hasil yang terjadi pada anak. Nuh mengajarkan yang penting itu sikapmu.

"Sebab anak shalih itu bukan karena orang tua yang hebat, anak shalih itu adalah hadiah dari Allah untuk orang tua yang memperbaiki dirinya. Memperbaiki dirimu, memperbaiki kata-katamu, memperbaiki ibadahmu," pungkasnya. [] Munamah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar