Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mendoakan Keburukan kepada Orang Zalim Adalah Perkara Dibolehkan

Topswara.com -- Mubaligah Ustazah Rif'ah Kholidah menjelaskan bahwa mendoakan keburukan kepada orang yang zalim baik itu pemimpin atau bukan adalah perkara yang dibolehkan.

"Mendoakan keburukan kepada orang yang zalim baik ia pemimpin maupun bukan adalah perkara yang dibolehkan dan hal ini juga dilakukan oleh para nabi, rasul dan shalafu sholih," tuturnya dalam Bolehkah Mendoakan Keburukan bagi Penguasa Zalim? Di kanal YouTube Supremacy, Ahad (15/12/2024).

Ia menjelaskan, kezaliman merupakan dosa yang begitu keras, diingatkan Allah dan Rasul-Nya. Begitu kerasnya ancaman terhadap kezaliman dan pelakunya hingga Rasulullah Saw. amat khawatir jika kelak menghadap Allah harus menghadapi tuntutan orang-orang yang terzalimi.

Ia mengutip hadis Nabi yang artinya: 'sungguh aku berharap berjumpa dengan Allah. Sementara tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntut aku karena suatu kezaliman terkait dengan darah maupun harta' (HR. Abu Daud).

Lebih lanjut, ia menjelaskan diantara kezaliman yang begitu keras diingatkan oleh syariat adalah kezaliman yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya. Hal ini terjadi karena penguasa tidak mengurus rakyat dengan syariat Islam, tidak menunaikan hak-hak rakyat bahkan malah menipu dan merampas hak-hak rakyat. 

"Tentunya berbagai bentuk kezaliman tidak boleh kita sikapi dengan dibiarkan dan kita diamkan. Kaum Muslimin diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk melawan kezaliman bukan berdiam diri apalagi bersekutu dengan pelaku kezaliman," jelasnya.

Sehingga, sebagai umat yang terbaik, sebagai khairu ummah, kata dia, kaum Muslimin wajib memiliki tabiat gemar melakukan amar makruf nahi mungkar. Amar makruf nahi mungkar di hadapan penguasa yang zalim dipuji oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya sebagai jihad yang paling utama.

Ia mengutip hadis Rasulullah Saw. yang artiny: 'jihad yang paling utama adalah menyampaikan perkataan yang hak di depan penguasa zalim' (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

"Sebagai bentuk perlawanan terhadap kezaliman yang dilakukan oleh penguasa selain melaksanakan amar makruf nahi mungkar adalah mendoakan keburukan kepada mereka sebagai balasan atas sikap-sikap mereka," tambahnya.

Ia mengatakan, doa yang mengandung keburukan memang pada hakikatnya adalah terlarang kecuali doa yang terzalimi atas para pelaku kezaliman.

Ia mengutip ayat Al-Qur'an surah An Nisa ayat 148 yang artinya; 'Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang kecuali orang-orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui'. 

"Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, dari Ibnu Abas ra. menjelaskan maksud ayat ini adalah Allah tidak menyukai bila seorang mendoakan keburukan terhadap orang lain kecuali jika ia dizalimi olehnya. Maka pada saat itu Allah memberikan rukhsah (kebolehan) kepadanya untuk mendoakan keburukan terhadap orang yang berbuat zalim," ungkapnya.

Rasulullah Saw. juga mendoakan pemimpin yang zalim dalam doanya; ya Allah barang siapa yang memimpin umatku lalu ia menyusahkan mereka maka susahkanlah dia dan barang siapa yang memimpin umatku lalu bersikap lemah lembut terhadap mereka maka bersikap lembutlah terhadapnya (HR. Muslim).[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar