Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Memperolok Orang Lain Adalah Ciri Orang Sombong

Topswara.com -- Menanggapi kasus Gus Miftah yang dalam cermahanya memperolok salah satu penjual es teh yang hadir di majelis pengajiannya ,Pimpinan Pondok Pesantren Al-Abqary Serang Banten Kiai Yasin Muthohar, mengatakan, ciri orang sombong itu adalah ketika dia memperolok-olok atau mempermainkan orang lain.

"Ciri orang sombong itu adalah ketika dia memperolok-olok mempermainkan orang lain, memperolok salah satu dari jamaahnya adalah perbuatan yang tercela," ungkapnya dalam Pesan Penting dari Ulama Banten untuk Gus Miftah, Di kanal Instagram pribadinya, Rabu (4/12/2024).

Ia mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 83 : '....ÙˆَÙ‚ُÙˆْÙ„ُÙˆْا Ù„ِلنَّاسِ Ø­ُسْÙ†ًا' ("Wahai Bani Israil bertutur katalah yang baik kepada manusia.")

"Mengatakan kata-kata yang baik adalah perintah di dalam Islam, adalah ciri orang yang terhormat, tanda bahwa dia itu menghargai orang lain adalah sajiah orang-orang yang beriman, hati-hati mulutmu adalah harimaumu," jelasnya.

Kedua, Allah SWT menjelaskan di dalam Al-Qur'an surah Al Hujurat ayat 11: 

ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ù„َا ÙŠَسْØ®َرْ Ù‚َÙˆْÙ…ٌ Ù…ِّÙ†ْ Ù‚َÙˆْÙ…ٍ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok)".

"Di hadapan Allah kita tidak tahu yang lebih baik itu adalah penceramah yang sombong itu atau tukang dagang yang menurut penampilannya menyedihkan patut dikasihani di hadapan Allah kita tidak tau. Karena itu suatu ketika Rasulullah SAW beliau ditanya tentang kesombongan Rasulullah SAW mengatakan, sombong itu adalah menolak kebenaran dalam bahasa lain menolak kebenaran dan memperolok-olok manusia," ungkapnya.

Ia menjelaskan, dai tersebut bersikap seperti itu mungkin maksudnya supaya seru, mungkin maksudnya supaya ceramahnya banyak didengar namun tidak bisa. 

"Di dalam Islam tujuan itu tidak boleh membenarkan, menghalalkan segala macam perantara wasilah menuju tujuan itu kalau tujuannya baik maka caranya harus baik. Kalau tujuannya mulia maka caranya harus mulia tidak boleh tujuannya mulia diperoleh dengan cara yang tidak baik," tegasnya.

"Mudah-mudahan kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari keburukan dai-dai dan keburukan pejabat-pejabat yang memperolok-olokkan rakyat yang menjadikan panggung dakwah sebagai panggung olok-olok," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar