Topswara.com -- Muslimah berpikir di zaman yang sudah dicerahkan oleh Rasulullah Saw. ini masih saja ada lelaki yang suka merendahkan istrinya. Memandang istri hanya pelengkap bahkan sekedar kacung. Ada juga suami yang memandang istri sekedar kawan untuk ‘bercinta’.
Para suami yang masih berpikir seperti itu cobalah bertukar posisi. Satu bulan saja Anda menjalankan tugas istri dalam rumah tangga. Saya jamin tidak banyak malah mungkin tak ada yang bisa menjalankan tugas sebagai pengatur rumah tangga yang sesempurna istri-istri Anda.
Mulai dari bangun pagi merajang air, menyiapkan sarapan, terkadang menyemir sepatu suami untuk bekerja, memandikan anak dan membantu persiapan mereka ke sekolah dan seabreg aktifitas di rumah hingga jelang siang. Jangan tanya pula dari sore hingga malam nyaris tidak ada henti.
Okelah, itu adalah pekerjaan fisik, tetapi tahukah Anda para suami bahwa banyak tugas rumah tangga yang dikerjakan istri yang datang dari kerja otak mereka? Entah kita sadar atau tidak para istri adalah pengelola keuangan dan pengambil keputusan finansial dalam rumah tangga.
Mereka mengatur pos-pos pengeluaran, melakukan sejumlah deal jual-beli agar barang yang dibutuhkan dapat dibeli dengan harga yang ekonomis, bahkan tidak jarang mereka juga membuat perencanaan keuangan untuk jangka waktu ke depan.
Tidak heran bila sebuah survey yang dirilis oleh situs thedailymail[1] menyebutkan bahwa para wanita yang berkonsentrasi di rumah menyatakan pekerjaan mereka di rumah “closer than a family CEO than a housewife”.
Survey yang dilakukan IPC Media terhadap 2000 ibu rumah tangga di Inggris menyebutkan 93 persen istri menyatakan bahwa merekalah yang membuat keputusan finansial di keluarga. Hanya 36 persen yang mengatakan bahwa pasangan merekalah yang mengontrol keuangan meski pada faktanya para istrilah yang bertanggung jawab urusan pembayaran, menjaga keseimbangan pendapatan dan pemasukan dan mengontrol pengeluaran rumah tangga agar tetap menjadi prioritas.
Sementara itu 9 dari 10 wanita mengatakan merekalah yang menentukan pembelian furniture rumah, 92 persen wanita juga mengontrol pembelian berbagai keperluan vital seperti tv dan komputer, 85 persen perempuan mengatakan mereka pula yang menjadi pengambil keputusan tujuan liburan bagi keluarga.
Maka syukurilah dan berterimakasihlah kepada istri-istri kita. Mereka adalah pekerja keras dan mahluk cerdas. Poin penting yang patut untuk dihargai dan disyukuri mereka menjalankan semua tugas itu dengan tanpa pamrih. Semata ketaatan dan kecintaan pada suami mereka dan keluarga. Tentu saja dengan landasan mardlotillah.
Adakah jasa yang demikian besar di muka bumi ini yang dilakukan seorang wanita selain dalam rumah tangganya?
Pantas bila Allah SWT. mengingatkan para suami untuk bersahabat dengan mereka secara makruf dan tidak mencari-cari cela pada mereka. Nabi Saw. juga mengingatkan para suami untuk berlaku ahsan pada mereka, karena mereka memang pantas untuk mendapatkannya!
“Sebaik-baik kamu adalah yang paling lemah lembut kepada istrinya!”(HR. Muttafaq ‘Alayh).
Oleh karena itu seorang ulama dakwah Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani menyebut peran istri sebagai ummun wa rubbatul bayt, ibu dan pengatur rumah tangga. Peran yang amat besar yang dijalankan oleh kaum wanita.
Sekarang tataplah istri Anda yang telah mendampingi dan menjalani rute kehidupan yang panjang dan meletihkan ini. Genggam jemarinya dengan halus lalu katakan betapa Anda bersyukur telah menjadi pendamping hidupnya. Ucapkan terima kasih dan doa kebaikan dengan tulus kepadanya. Semoga Allah memuliakan istri-istri kita dan para ummahat yang telah tulus ‘bekerja’ di tengah keluarga mereka dengan keberkahan dan pahala berlimpah di akhirat kelak.
Oleh: Ustaz Iwan Januar
Pemerhati Sosial dan Politik
*Tulisan ini didedikasikan untuk istri saya yang telah menemani dan banyak membantu hidup saya semenjak 16 tahun lalu, semoga Allah memberkahi hidupmu selalu!
0 Komentar