Topswara.com -- Sungguh miris kejadian yang terjadi di Lebak Bulus Jakarta Selatan akhir November lalu, seorang remaja usia 14 tahun tega menghabisi ayah dan neneknya. Tak hanya itu, sang ibupun ikut menjadi korban penusukan dan dikabarkan kritis. (Beritasatu.com, 30/11/2024)
Seorang anak yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi kedua orang tuanya, menjadi pelindung serta diharapkan kelak menjadi penolong bagi kedua orang tua diakhirat, justru menjadi tersangka pembunuhan ayah dan neneknya sendiri.
Saat ini belum diketahui secara pasti motif sang anak melakukan hal itu. Namun bisa dipastikan apa yang dilakukan bukanlah fitrahnya sebagai seorang anak.
Secara fitrah Allah telah memberikan kepada manusia yakni naluri kasih sayang tak terkecuali kepada kedua orang tua serta orang terdekat dan lebih luas lagi adalah kepada seluruh kaum muslimin serta kepada sesama manusia.
Namun sayang, saat ini banyak yang kehilangan fitrahnya sebagai seorang manusia. Tersebab rusaknya aturan kehidupan. Banyak faktor yang mempengaruhi hilang nya fitrah tersebut antara lain faktor eksternal dan yang paling menonjol adalah penerapan aturan yang ada, sistem yang jauh dari Islam, bebas, serta memisahkan agama dari kehidupan, maka tak heran fitrahnya sebagai manusia dan seorang hamba hilang.
Kekerasan yang dilakukan selain karena lemahnya iman, ilmu, serta lemahnya pengawasan orang tua, sebenarnya ada andil negara. Sebab, bisa jadi dari tontonan yang diakses anak, lingkungan serta pendidikan dalam rumah maupun disekolah telah mepengaruhi.
Namun sayang saat ini hal itu kurang diperhatikan oleh individu maupun negara. Bahkan ketegasan hukum dan keadilanpun dipertanyakan. Banyak pelaku tindak kriminal yang bebas hanya karena dibawah umur. Padahal dalam islam sudah baligh dan memenuhi syarat untuk di sanksi.
Memang wajar adanya ketika hukum dalam sistem kapitalis. Sebab hukum sistem kapitalis sangat berbeda dengan hukum Islam. Dalam Islam, aturan berasal dari sang maha pencipta yakni Allah.
Sedangkan dalam sistem kapitalisme aturan dibuat oleh manusia. Inilah yang menyebabkan kerusakan moral, generasi sadis, tempramen, dan tak tau arah tujuan hidup serta jati diri sebagai seorang hamba.
Maka Islam hadir untuk menyelesaikan problematika umat yang semakin pelik. Dalam Islam mencetak generasi emas adalah suatu keniscayaan, pasalnya generasi adalah penerus peradaban. Sehingga Islam sangat memperhatikan bagaimana upaya pembentukannya agar tercapai tujuannya.
Dalam Islam mengajarkan hal demikian secara detil dan terperinci sehingga banyak para ilmuwan dan faqqih fiddin terbentuk dari sistem Islam bukan dari sistem yang lain.
Wallahu a'lam bisshawab.
Ainul Mardhiyah
Aktivis Muslimah
0 Komentar