Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Begini Tips Menasehati Anak Remaja

Topswara.com -- Menyikapi curhatan seorang ibu yang memberikan nasehat anak remajanya kamudian kabur dari rumah, Founder Sekolah Tahfidz Plus Khoiru Ummah Ummu Khoir memberikan beberapa tips cara menasehati anak remaja.

"Bagaimana menghadapi anak remaja yang sekolah di SMA kalau di nasehati tentang pacaran kabur dari rumah?," ungkapnya di Instagram Ummukhoir.id, Kamis (19/12/2024).

Pertama, pertama perlu dilihat dulu, kenapa dia (anak) kabur dari rumah. Ini menunjukkan ketika dia kabur dari rumah berarti dia tidak suka dengan nasehat itu. Dia tidak menganggap nasehat itu baik. Maka yang harus disorot pertama kali di sini adalah relasi antara orang tua dengan anak. Sebab kalau relasi antara orang tua dengan anak dekat, apalagi anak mengakui bahwa dia merasakan peran orang tua yang sangat besar, dia tidak akan kabur dari rumah. Walaupun dia tidak menerima sepenuhnya nasehat.

"Bonding (ikatan emosional yang terjalin dengan baik) orang tua dengan anak di zaman sekarang itu penting. Supaya orang tua menjadi rujukan anak. Kalaupun anak tidak setuju dengan pendapat orang tua, dia bisa membantah sehingga kita bisa menjadi diskusi atau adu argumen. Sehingga, yang harus dilakukan orang tua apabila menghadapi anak yang seperti ini, kurangi nasehat. Kurangi marah-marahi, dekatkan diri dengan anak," ujarnya.

Bisa jadi, lanjut dia, pada saat anak tersebut di usia TK atau usia SD, ikatannya dengan orang tua kurang dekat. Artinya orang tua kurang terlibat langsung di dalam pelayanan semua kebutuhannya
Kurang bermain, kurang komunikasi, kurang perhatian dan kasih sayang. 

Kalau seperti itu, berarti itu harus ditebus. Artinya menebusnya bagaimana orang tua tidak banyak menasehati, tetapi banyak melakukan pelayanan, memberikan perhatian, memberikan apresiasi terhadap yang baik-baik dari anak tersebut. Setelah terjadi bonding antara orang tua dan anak, mulai membangun kedekatan, maka berarti di sini orang tua mencoba bicara untuk bisa diskusi setara. 

"Buktikan kalau kita bisa teman bicara yang baik. Buktikan kalau kita bisa teman ngobrol yang baik. Tidak searah tetapi dua arah. Sehingga berarti dalam hal ini kita mensejajarkan kita dengan anak. Sekalipun adab terhadap orang tua tetap diperhatikan," ungkapnya.

Kedua, orang tua membahagiakan anak dengan sering berkumpul bersama. Makan bersama, jalan-jalan bersama, atau family time, supaya terjadi ngobrol santai antara orang tua dan anak. Jadi dia (anak) jangan sampai berhadapan dengan orang tua selalu orang tua posisi menasehati. 

"Tetapi ada posisi ngobrol yang kita setara dan nanti memang pada waktunya dia perlu bertanya, kita menjawab, kalau dia tidak bertanya enggak usah dijawab, artinya jangan selalu menjadi penceramah," jelasnya.

Ketiga, usahakan ada belajar bersama. Jadi orang tua sama-sama murid gitu. Kalau sama-sama murid berarti nanti gurunya satu, sebagai orang tua, bisa bertanya terhadap satu persoalan tanpa menyebut kasus anak, tetapi menyebut misalnya ayat Al-Qur'an lalu guru tersebut yang menjawab. Jadi bukan orag tua yang memberitahu kepada anak tetapi guru tersebut yang memberitahu.

Ia menjelaskan, jika anak terlibat dalam pacaran, yang perlu diketahui oleh orang tua adalah, apa yang anak butuhkan dari pacaran atau apa yang dia dapatkan dari pacaran itu. Kalau orang tua memiliki anak perempuan maka ini peran bapak. Perlu memberikan perlindungan, apresiasi, perhatian, bahkan mungkin foto-foto berdua (bapak dan anak perempuan) atau bersama abangnya. 

"Kalau anak kita laki-laki berarti ibu juga harus memberikan perhatian kepada apa yang dibutuhkan laki-laki. Biasanya penghargaan, maka penghargaan di rumah dari seorang ibu dan juga dari adik-adiknya kalau dia punya adik-adik. Kalau ada kakak-kakak, dari kakak-kakaknya. Sehingga dia menjadi seorang pria yang gentle. Seorang pria yang bertanggung jawab. Kalau didapatkan penghargaan itu. Dia tidak akan mencari perempuan lain yang mengakui dia karena dia sudah diakui di rumah," tegasnya.

Baarulah ketika sudah suasana cair kemudian anak sudah mendapatkan perhatian dan kasih sayang, tidak mencari di luar, maka insyaallah nanti ketika dia sudah dekat dengan orang, ketika kita sudah dianggap sayang dengan dia. Ketika kita sudah dianggap perhatian dengan dia, maka nasehat-nasehat itu akan didengar.[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar