Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bagaimana Mengatasi Konflik dengan Mertua? Ini Penjelasannya

Topswara.com -- Khadim Ma'had Syaraful Haramain K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A., menjelaskan tips mengatasi konflik dengan mertua dalam kehiupan rumah tangga.

"Sikap terbaik bagaimana agar konflik itu tidak terjadi! Maka posisikan orang tua atau mertua tadi sebagaimana orang tua kita," ungkapnya di akun Instagram @har.030324, Kamis (21/11/2024).

Dalam hal ini, kata K.H. Hafidz, harus memposisikan mereka sebagai orang tua, dimana mereka tidak dijadikan sebagai pihak lain kecuali mereka adalah orang tua, maka tentu dengan adab yang baik, tentu dengan sikap yang baik, itu yang akan sangat membantu. 

Ia mengutip sebuah nasehat yang terbaik sebagaimana yang disampaikan Imam Ahmad memberikan nasehat kepada putranya bahwa; 'jangan pernah kamu member pilihan kepada istrimu untuk memilih kamu atau memilih keluarganya.

Persoalan konflik antar anak, mertua, dengan menantu, kata K.H. Hafidz, itu sebenarnya muncul karena mindset soal harus memilih siapa, padahal hubungan antara anak dengan mertua, antara mertua dengan anak termasuk juga dengan menantu itu adalah hubungan seperti orang tua dengan anak, tidak mungkin dipisahkan.

"Ketika seseorang itu menikah, pernikahan tadi bukan hanya menikahi istrinya atau suaminya. Tetapi menyatukan keluarga besarnya termasuk dengan mertuanya," ujarnya.

Ia mengatakan, kadang-kadang muncul persoalan tadi (konflik dengan mertua), karena beberapa hal. Pertama, dari mindset yang tidak benar, yaitu harus memilih mantu ataukah mertua, atau mertua atau anaknya.

Kedua, memperlakukan mereka seolah-olah sebagai pihak ke tiga atau pihak lain. Hal ini juga masalah. "Padahal mereka adalah bagian dari keluarga kita, mereka orang tua kita, dan ketika mereka kita perlakukan dengan baik. Kemudian sikap kita ketika mereka memberikan pandangan atau masukan karena kadang-kadang mereka melihat anaknya atau menantunya mungkin melakukan sesuatu yang kurang menurut ekspektasi mereka. Itu adalah masukan, itu adalah pandangan orang tua yang sayang. Tetapi kalau itu disikapi sebagai sikap yang salah maka ini juga bisa memicu persoalan," paparnya.

"Hal-hal seperti ini perlu dipahami dengan baik supaya kemudian persoalan konflik tadi tidak membesar bahkan kemudian muncul menjadi perpecahan dalam keluarga," pungkasnya.[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar