Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Peringatan Hari Anak Dunia: Penghianatan Nyata Dunia Atas Hak Hidup Anak-Anak Palestina

Topswara.com -- Setiap tanggal 20 November diperingati sebagai world children’s day (hari anak sedunia). Ditetapkan oleh Unicef (united nations international children's emergency fund) sebagai tanda diadopsinya konvensi hak-hak anak. (world children’s day-unicef).

Selain itu peringatan hari anak sedunia ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan anak, serta mendorong tindakan global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. (detik.com 13/11/2024). 

Dengan jargon mereka berupa listen to the future stand up for children’s rights (dengarkan masa depan membela hak-hak anak) seakan menyeru kepada dunia bahwa anak harus selalu didengar, dilindungi dan dipenuhi hak-hak nya. Hak anak diantaranya hak hidup, hak bertahan hidup dan hak untuk berkembang dengan baik. 

Namun bagaimana keadaan anak-anak didunia saat ini? Apakah sudah benar-benar terlindungi dengan perlindungan yang sesuai standar organisasi UNICEF ?

Hak Anak Tak Terpenuhi 
Diantara seruan UNICEF adalah tentang pemenuhan hak anak dan mendengar suara-suara mereka. Namun pada kenyataannya tidak semua anak mendapat hak nya dengan semestinya. Jeritan-jeritan anak tidak didengar sebagaimana slogan-slogan yang digaungkannya. 

Di indonesia sendiri, masih banyak anak-anak yang menjadi korban kekerasan, baik kekerasan seksual (pornografi) maupun fisik. Seperti menjadi korban bullying, pemerkosaan.

Setelah dilakukan survai oleh KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), mereka menyebut bahwa kekerasan terhadap anak dan remaja usia 13-17 tahun tahun 2024 meningkat dengan peningkatan yang cukup signifikan jika dibanding dengan tahun 2021. Menurut data yang terungkap 50,78 persen anak di Indonesia mengalami kekerasan selama hidupnya. (Antaranews.com 07/10/2024).

Tidak hanya di Indonesia, anak-anak di belahan bumi lain, tidak sedikit yang tidak mendapatkan hak-haknya. Hak anak yang telah disepakati seluruh dunia diantaranya hak atas hidup, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pangan, dan lain sebagainya. (humanium.org). Apakah hak anak di seluruh dunia sudah terpenuhi Tentu saja belum. 

Hak hidup, hak hidup adalah hak dasar yang diakui oleh seluruh negara. Namun faktanya banyak anak-anak yang setiap hari harus kehilangan nyawa mereka. Di perang ukraina hampir 2000 anak tewas akibat perang, kenaikannya adalah 40 persen disetengah tahun pertama. (savethechildren.net 09/08/2024).

Di Palestina, hingga kini ribuan bahkan puluh ribuan nyawa dengan terpaksa hilang karena keserakahan zionis. Hingga kini sudah 44.000 korban tewas akibat serangan zionis,yang mana setengah dari dataya adalah wanita dan anak-anak. (kompas.tv 21/11/2024). 

Ketiadaan makanan yang layak, tempat tinggal yang layak, dan kurang gizi adalah satu penyebab kematian anak-anak dalam ranah konflik. Dan kondisi malnutrisi dan kekurangan gizi di palestina semakin diperburuk dengan keserakahan dan penjajahan zionis yang ingin memborbardir habis warga palestina hingga ke akarnya. 

Karena penyerangan mereka tidak hanya kepada fasilitas-fasilitas pribadi, namun fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit, kamp pengungsian, dan lain sebaginya di bombardir secara masal.

Lalu mana hak hidup mereka yang digaungkan oleh PBB? Apakah sudah mereka dapatkan sebagaimana mestinya? Apakah suara dan jeritan anak-anak palestina didengar sebagaimana slogan UNICEF yang harus mendengar suara anak-anak di seluruh dunia? Tentu tidak.

Maka dalam hal ini peringatan hari anak sedunia adalah hal nyata yang menggambarkan standar ganda barat soal hak anak. Ia hanya kedok untuk menutupi ketidakpedulian PBB dan lembaga Internasional lain terdap masa depan 2 milyar anak usia 0-15 tahun diseluruh dunia.

Anak-anak yang berdampak pada perang berkepanjangan, tentu tidak akan mendapat hak akan pendidikan,hak akan kesehatan, sanitasi dan perlindungan dari kekerasan. Bahkan hak hidup saja mereka tidak mendapatkannya. 

Anak-anak yang tidak berada diranah konflik perang meskipun mereka memdapat hak hidup akan tetapi karena paparan media yang sangat semena-mena seperti ditayangkannya media-media yang berbau pornografi dan pornoaksi, tentu perkembangan mereka akan terganggu.

Akibatnya adalah kerap terjadi kekerasan fisik maupun mental atau lebih parahnya justru anak-anak menjadi pelaku kekerasan seksual dan fisik.

Pada masalah anak-anak palestina, mereka tentu tidak akan mendapat hak sebagaimana mestinya. Hari anak yang diperingati dunia adalah standar ganda untuk menutupi ketidakpedulian PBB terhadap nasib anak palestina. 

Penghianatan nyata tampak pada banyaknya anak yang menjadi korban bahkan ketika masih dalam kandungan. Keselematan anak-anak palestina tidak lebih penting dari agenda dan tujuan negara yang hari ini tegak dengan nasionalisme.

Kepentingan ekonomi negara dan jabatan jauh lebih menjadi prioritas daripada nasib anak-anaknya di wilayah palestina maupun wilayah konflik di negara lain. Selain merupakan penghianatan barat terhadap mereka, juga merupakan buah dari penghianatan penguasa di negri-negri muslim. 

Karena sistem yang dianut seluruh negara saat ini adalah kapitalisme, maka akibatnya adalah penguasa muslim tidak lagi peduli terhadap hak anak-anak palestina.

Solusi Islam

Islam adalah agama Allah yang sangat sempurna. Perintahnya tidak  hanya pada masalah ibadah mahdhah saja, akan tetapi mengatur seluruh urusan. Termasuk dalam hal memanusiakan manusia. 

Islam memandang anak adalah calon generasi di masa mendatang. Maka mereka adalah generasi yang harus dijaga keselamatannya dan kesejahteraannya, juga hak-hak lainnya. Aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) seorang manusia haruslah berdasarkan akidah Islam. 

Maka pendidikan anak di mulai sejak seseorang memilih pasangan hidup. Barulah selanjutnya akan dididik berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah. Yang mana tujuannya adalah menggapai ridha Allah agar tercipta generasi-generasi hebat pada masa setelahnya.

Dan negara Islam harus memenuhi hak anak sesuai tuntunan Islam. Negara islam juga memiliki sumber daya yang besar yang mampu menjamin kesejahteraan dan keselamatan anak. Islam menjaga jiwa/ hak hidup setiap insan, termasuk anak-anak. 

Nyawa dalam islam adalah hal utama yang patut di lindungi. Maka sejak dalam kandungan, negara islam sudah mengedukasi para ibu hamil untuk menjaga kandungannya sesuai dengan tuntunan islam. Dari bagaimana makan makanan bergizi sampai cara merawatnya. 

Maka, hanya Islam yang menjamin pemenuhan hak anak yang hakiki, mulai dari hak hidup dan berkembang, hak nafkah, keamanan, pendidikan, penjagaan nasab).

Dan ini bisa diwujudkan ketika negara menerapkan syariat Islam secara kafah yang memperkuat fungsi keluarga, lingkungan masyarakat dan negara. Negara sebagai basis perlindungan anak yang hakiki. Hal ini hanya akan terwujud melalui tegaknya khilafah. Karena dalam Islam negara adalah junnah yang melindungi seluruh umat manusia. 

Wallahu a’lam.


Oleh: Anisa NS
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar