Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pacaran, Upaya Penghancuran Generasi Muda

Topswara.com -- Metanoiac: Trainer, Consultant, dan Praktisi Bisnis Syariah Muhammad Karebet Wijayakusuma mengungkapkan bahwa aktivitas pacaran adalah upaya penghancuran generasi muda tetapi tidak dketahui.

"Jadi penelitian itu memantik sebuah persoalan yang sebenarnya sangat besar, bukan hanya persoalan seseorang itu berprestasi atau tidak, tetpi ini (pacaran), upaya penghancuran generasi muda tetapi tidak diketahui," urainya dalam acara Remaja Tak Pacaran, Terhindar Depresi, Mudah Berprestasi | Podcast Sepulang Mengajar - Edisi 42, di kanal YouTube Guru Muslim Inspiratif, Senin (3/11/2024).

Ia mengatakan, salah satu upaya untuk menghancurkan negara, dimulai dengan menghancurkan generasi mudanya. Bagaimana menghancurkannya adalah dengan menyibukkan mereka dengan kemaksiatan. Kemaksiatan apa yang paling dahsyat, yang paling mudah adalah pacaran. Jika membahas pacaran itu sedang menjelaskan bahwa ada maksiat yang enak, dalam tanda petik pacaran kelihatannya enak ada yang disayang. Padahal dampak dari pacarana itu adalah pergaulan bebas, kumpul kebo.

Ia mengungkapkan mengapa banyak anak muda yang pacaran. Jika membahas studi tentang masyarakat, masyarakat adalah kumpulan dari individu yang terhubung interaksinya dengan perasaan dengan pemikiran dan peraturan.

"Kalau perasaan dan pemikiran mungkin tidak akan sebanyak ini. Tetapi kalau ini sudah legal karena peraturan, pernah dengar ada yang namanya wabah, pernah dengar apa yang namanya sesuatu yang ternyata menjadi sangat banyak, pengaruh globalisasi terhadap why of life yang kemudian disebarluaskan seluruh dunia," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pacaran itu dimulai dari peradaban Barat, kemudian film-film Barat sejak dulu sampai sekarang isinya terkait 3F (food, fashion, fun).

"Ini ternyata adalah indikator kebagian menurut why of life kapitalisme yang sekarang sedang melanda dunia itu untuk kebagian di atas perut," urainya.

Ia melanjutkan kebahagiaan menurut sistem kapitalisme ada dua. Pertama, kebahagiaan diatas perut berarti memakan, makanan haram tidak peduli, fun (hiburan), fashion

"Tetapi ada kebahagiaan di bawah perut, free sex. Ini gaya hidup bawaan dari way of life kapitalisme, sekularisme khusus dalam masalah yang ini disebut dengan hedonism, jadi ismenya banyak," jelasnya.

Maka tidak heran, jika banyak anak muda yang pacaran, karena yang disasar sistem kapitalisme adalah anak muda, dan ini sudah jadi peraturan. Karena sistem kapitalisme sudah menjadi peraturan hari ini, sistem hidup hari ini, kalau dia sudah menjadi sistem siapapun sudah terkena, jadi penelitian itu memantik sebuah persoalan yang sebenarnya sangat besar, yakni upaya penghancuran generasi.

"Di Australia ada seorang bapak permanen presiden Indonesia tinggal di Australia. Suatu saat anak gadisnya itu mendatangkan teman laki-lakinya orang asli Australia ke kamarnya, panik gak? Apa yang dilakukan orang tuanya, dia harus buka pintunya dan diusir laki-laki. Nah harusnya bener, tetapi tidak lama kemudian ternyata Polisi datang kemudian menahan orang tua itu, kenapa ditahan? Karena kalau tidak salah di Sydne itu orang yang sudah di atas 18 atau 19 tahun berhak mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak boleh ikut campur," urainya.

"Cuma satu kata loss generation, bayangkan kalau negeri ini ternyata pewarisnya adalah orang-orang yang gaul bebas, maka pasti nanti kebijakannya juga membebaskan kontrasepsi dengan alasan itu sudah bagian yang tidak bisa dihindari, jadi cara buat kita pertama adalah menyelamatkan generasi yang kedua menerbitkan prestasi, hari demi hari sistem hidup melahirkan banyak sekali persoalan," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar