Topswara.com -- Narator Spill The Bean mengatakan dalam upaya menuntut ilmu tidak akan berpengaruh apapun kecuali terlebih dahulu mensucikan hati dari akhlak dan sifat-fifat tercela.
"Menimba (menuntut) ilmu tidak akan berpengaruh apapun kecuali setelah kita terlebih dahulu mensucikan hati dari akhlak tercela dan sifat-sifat tercela seperti sombong, gemar merendahkan, dan mencaci, mencintai popularitas, pendendam, dan akhlak tercela lainnya," ungkapnya di kanal YouTube Spill The Bean, Sabtu (16/11/2024).
Ia mengatakan, upaya membersihkan dan mensucikan hati sudah seharusnya menjadi amalan para pengemban dakwah. Mensucikan hati menuntut pengemban dakwah mengisi hatinya dengan iman, ilmu dan hikmah. Mereka juga harus senantiasa berdoa kepada Allah. Karena hanya Allah sebaik-baik pembersih hati serta pembolak-balik hati manusia.
Kemudian, ia menambahkan, tanda kebaikan agama seseorang dan kebersihan hatinya adalah apabila dia melakukan yang halal kemudian dia meninggalkan yang haram dan menjaga diri dari melakukan yang subhat.
"Subhat bukanlah alasan bagi seorang Muslim untuk melakukan atau mengucapkan sesuatu bahkan tidak boleh kita membenarkan mengucapkan atau melakukan sesuatu yang belum kita pahami kebenarannya," tambahnya.
Sehingga, orang yang membersihkan dan menyelamatkan hatinya adalah orang yang bersungguh-sungguh berusaha merealisasikan syariat Allah dalam kehidupan pribadi dan lingkungannya, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua itu membutuhkan aktivitas dakwah. Pemikiran yang sungguh-sungguh. Karena itu seorang pengemban dakwah ketika dia berbicara maka dia hanya akan membicarakan tentang pemikiran dan hukum-hukum Islam.
Oleh karenanya, ketika berperilaku atau bersikap hanya akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan Islam semata, disamping itu wajib mensifati dengan akhlak terpuji semata serta tidak boleh menghiasi dirinya dengan akhlak tercela, pengemban dakwah adalah teladan sekaligus imam bagi umatnya, sejauh mana Islam terwujud dalam ucapan perilaku dan sifat-sifatnya, maka sejauh itu pula dakwahnya akan berjalan dengan baik.
"Karena itu untuk dapat mencapai kedudukan semacam ini seorang pengemban dakwah harus selalu menjaga dirinya agar hanya mengucapkan yang benar, hanya berperilaku yang Islami dan hanya menunjukkan sifat-sifat yang dituntut oleh syariat, jika tidak berada di kedudukannya sebagai pengaman dakwah hanyalah sekedar klaim kosong belaka," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar