Topswara.com -- Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMUNe) Dr. Fika Komara mengungkapkan bahwa Ibu Muslimah sejati harus menyadari perannya yang bergengsi sekaligus sangat politis.
"Ibu Muslimah sejati harus menyadari bahwa perannya sebagai ibu adalah peran yang bergengsi sekaligus sangat politis, yang tidak bisa dikerdilkan muslihat feminisme yang merendahkan peran keibuan," tulisnya dalam buku, Geopolitik Ibu: Menanamkan Cita-cita Jihad pada Generasi, (2020).
Ia menjelaskan, peran seorang ibu merupakan manifestasi perpaduan antara peran kaum kaum Muslimah yakni sebagai seorang pengemban dakwah sekaligus menjadi seorang ibu yang didasari kesadaran politik yang tinggi.
"Secara politis, sosok ibu berperan mencetak generasi pemimpin dan penakluk yang tidak takut oleh apapun dan siapapun kecuali kepada Allah Swt," ujarnya.
Sejarah gemilang Islam telah mencatatnya dengan baik, ungkap dia, begitu banyak contoh teladan para Muslimah yang berhasil mendidik sekaligus mengarahkan anaknya menjadi seorang pemimpin dan penakluk serta memiliki semangat membara dalam memperjuangkan Islam, salah satu contohnya adalah ibunda Muhammad al-Fatih yang sukses membawa sang putra menjadi pembebas Konstantinopel.
Lebih lanjut ia membeberkan, ada dua cara untuk menjadi sosok ibu generasi penakluk, yakni mendidik anak atau generasi dengan landasan akidah Islam serta membangun kesadaran politik Islam.
"Umat ini sangat membutuhkan generasi pemimpin yang akan mengeluarkan negeri ini dari kegelapan menuju cahaya. Kita membutuhkan seorang ibu yang mencetak pemimpin-pemimpin besar itu. Kita membutuhkan seorang istri yang akan berdiri di samping suaminya pada masa jihad dan saat melakukan dakwah," pungkasnya.[] Tenira
0 Komentar