Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ganti Menteri Ganti Kurikulum, Masa depan Generasi mau dibawa ke Mana?

Topswara.com -- Salah satu sektor yang sering mendapatkan perhatian adalah di sektor pendidikan. Telah beragam inovasi kurikulum di sajikan di negeri ini. Seperti keputusan baru oleh menteri pendidikan.

Perbincangan mengenai kemungkinan perubahan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Deeplearning semakin gencar terdengar, menyusul pernyataan terbaru dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.

Rencana ini menandai niat pemerintah untuk mengevaluasi Kurikulum Merdeka dan mengarahkan pendidikan menuju pendekatan baru yang lebih dalam dan berpusat pada keterlibatan siswa secara aktif, melintas.id (9/11/2024).

Kurikulum Deep Learning sendiri dimaksudkan untuk memperdalam pemahaman siswa dengan metode yang mengajak mereka tidak hanya memahami materi, tetapi juga menghayatinya melalui pendekatan Mindful Learning, Meaningfull Learning, dan Joyful Learning.

Dikutip republika.co.id, 9/11/2024 Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti pekan ini menghadiri rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR RI. Dalam rapat itu, Mu'ti memaparkan program prioritas lewat semangat dan slogan Kemendikdasmen, yaitu mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Pendidikan Dasar dan Menengah adalah pendidikan bermutu untuk semua, yang diambil dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Ia melanjutkan beberapa program prioritas Kemendikdasmen, di antaranya ialah penguatan Pendidikan Karakter.

Isu perubahan kurikulum mengemuka setelah Mendikdasmen menyatakan bahwa akan menerapkan deep learning. Meski dinyatakan bahwa deep learning bukanlah kurikulum, namun metode dan perubahan kurikulum dimungkinkan pada tahun ajaran baru, namun rakyat sudah memiliki persepsi bahwa “ganti Menteri ganti kebijakan’, entah ganti kurikulum atau kebijakan yang lain.

Berbagai perubahan dalam sistem pendidikan nasional selama ini, nyatanya belum mampu mewujudkan manusia seutuhnya, generasi beriman dan bertakwa dan trampil sebagaimana tujuan Pendidikan. Perubahan ini bisa terjadi akibat ketidak jelasan visi dan misi Pendidikan yang diterapkan negara, atau pun demi menyesuaikan dengan tuntutan global atau dunia industri.

Perubahan kurikulum atau apapun itu, entah metode. Sudah jelas bahwa hakikatnya menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki konsep kurikulum yang baku, nyatanya ganti menteri, kurikulum pun ikut berganti. Artinya, menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki ketegasan yang jelas akan pendidikan teruntuk masalah kurikulum.

Selain itu, perubahan kurikulum dari masa ke masa adalah proses tambal sulam atas kebijakan pemerintah dalam menangani masalah pendidikan saat ini.

Di sisi lain, adanya perubahan kurikulum, namun tetap dengan asas sekuler kapitalisme tidak akan pernah menghasilkan generasi unggul. Potret generasi yang dihasilkan adalah generasi minim adab, berpikiran bebas (liberal), makin berpotensi berbuat kerusakan dan masalah di tengah-tengah masyarakat.

Kurikulum yang unggul itu bukan hanya dari sisi keunggulan aspek teknis saja, melainkan adalah bagaimana output dari generasi yang diarahkan dari kurikulum tersebut.

Sehingga sangat jelas bahwa bukan pada kurikulum yang berubah, tetapi tergantung pada mindset atau paradigma yang melandasi kurikulum tersebut yang diterapkan saat hari ini. 

Selama kurikulum yang diterapkan berlandaskan pada kurikulum yang memiliki paradigma yang bukan berasal dari wahyu Allah SWT, sudah sangat jelas tidak akan mampu menghasilkan output yang unggul. Output yang dihasilkan hanyalah generasi yang minim adab dan akhlak.

Hal ini berbeda bagaimana di dalam Islam, memiliki gambaran umum bagaimana negara Islam melangsungkan penyelenggaraan sistem pendidikan. 

Di dalam Islam sistem pendidikan itu harus berlandaskan kepada aqidah islamiyah yang memiliki kurikulum yang unggul dan komplit. karenanya dibangun berlandaskan kepada aqidah Islam serta pendidikan yang ditujukan mampu mewujudkan manusia memiliki syaksiyah islam dan telah dibekali ilmu dan pengetahuan terkait dengan kehidupan. 

Alhasil, output generasi yang dihasilkan dari kurikulum Islam yang berbasis aqidah islamiyah akan mencetak generasi yang unggul berupa generasi yang siap tangguh dalam mengarungi kehidupan dunia serta mampu mempersiapkan kehidupan di akhiratnya.

Sistem pendidikan Islam berasaskan akidah Islam memberikan arah yang jelas pada visi dan misi pendidikan, kurikulum ini akan membentuk generasi emas berkepribadian Islam, dan ilmunya bermanfaat untuk kemaslahatan umat.

Sejarah panjang peradaban Islam telah memberikan bukti nyata akan keunggulan sistem pendidikan Islam, yang diterapkan dalam negara yang menerapkan Islam kafah.

Selain itu, di dalam sistem Islam penerapan Islam secara keseluruhan telah mewajibkan atas pendidikan dan sudah menjadi konsekuensi atas keislaman sebagaimana Allah telah berfirman "wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan..." Q.S Al-Baqarah ayat 28 .

Berdasarkan ayat tersebut, sejatinya masyarakat harus dicerdaskan dengan sistem pendidikan yang lahir dari sistem Islam itu sendiri yang berasal dari sang pencipta , yakni Allah Swt. 

Selain itu, sistem Islam ini dengan landasan pendidikan yang benar akan mampu mengharapkan perubahan yang signifikan baik dari segi pendidikan ataupun output generasi yang dihasilkan ketika diatur dengan syariat Islam yang menyeluruh.

Wallahu a'lam bisshawab.


Oleh: Rasyidah
Pegiat Literasi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar