Topswara.com -- Mencoba untuk memejam mata di depan peristiwa genosida
Semakin tidak nyenyak bola mata mengatup lama
Selama itu dalam melalui hari-hari
Bertumpuk mimpi buruk dalam kondisi terpuruk
Mencoba untuk menutupi telinga dengan headphone yang menutupi telinga
Semakin bergemuruh dalam gendang telinga
Sedalam itu hari-hari penuh luka derita
Kabar peristiwa genosida menjelang 365 hari lamanya
Gaza tetaplah sadar akan merdeka
Di antara kelemahan dunia menyeret penjagal anak-anak di meja peradilan internasional
Di antara gencatan senjata yang hanya memberikan ruang jeda
Di antara isu-isu perdamaian yang nihil pembebasan
Gaza tetaplah dalam akidah yang benar
Di tengah penjual akidah yang marak di pasaran dunia
Di tengah penggadaian aqidah atas dunia
Di tengah jual beli akidah atas luka-luka yang tidak mendapatkan perban di Gaza
Setahun sudah genosida tersiar di media sosial
Setahun sudah hampir melupakan tanpa peringatan
Setahun sudah nyanyian Palestina merdeka
Setahun sudah bangsa penjajah saling bantu membunuhi jiwa-jiwa manusia
Setahun genosida setahun mengelus dada
PBB menjadi lembaga adu debat penjajah dan sekutunya
Sidang PBB beribu-ribu kecaman di podium yang tak membuat penjajah diam
Penjajah semakin percaya diri dan tidak mengakui kebodohan dosanya
Setahun genosida setahun suguhan asli kondisi Gaza
Tiada tepung makanan ternak jadikan makan enak
Tiada sup yang gurih rumput jadikan makan lezat
Tiada air yang mengalir deras tetesan air tangki bantuan jadikan minum segar
Gaza sebenarnya tiada sendiri
Sebab miliaran umat Islam tersebar di seantero negeri
Sekat-sekat nasionalisme yang membelenggu jiwa kepedulian
Di sana mati-matian di sini enak-enakan
Gaza sekokoh karang perjuangan di tengah keterbatasan
Nyanyiannya tidak semelow nyanyian gundah bangsa-bangsa tertawan
Heroisme sebagai patriot sejati yang rindu pembebasan
Menunggu jutaan pasukan muslim yang berani keluar dari kandang
Setahun genosida dari 75 tahun penjajahan nyata
Palestina butuh solusi paripurna hingga tiada terlena
Palestina rindu kehadiran pasukan pembebas dalam komando jihad fi sabilillah
Diawali doa, dilanjut bantuan logistik, lalu tentara yang miliki taktik
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar