Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Percaya Diri tanpa Percaya Allah Jadinya Sombong

Topswara.com -- Co Founder Program Pelatihan Pola Pertolongan Allah (PPA) Ustaz Sonny Abi Kim, mengatakan percaya diri tanpa percaya Allah jadinya sombong.

"Percaya diri tanpa percaya Allah kita kepleset sedikit jadinya sombong," tuturnya di kanal YouTube Sonny Abi Kim, Rabu (5/3/2024), Bagaimana Percaya Diri yang Benar?

Ia menjelaskan, orang yang bersandar pada amalnya, pada dirinya, pada kemampuan yang dia miliki, itu bisa punya beberapa efek. Ketika lagi kuat dia bisa sombong, tetapi ketika lagi lemah akhirnya merasa ragu.

Ia menambahkan, arogan percaya diri harus didasari dengan percaya Allah, percaya bahwa Allah itu akan memberikan kemampuan setiap orang, Allah itu ngasih power untuk memilih respon terbaik, untuk bisa melakukan yang terbaik, berpikir, berucap, bertindak yang terbaik, konsep keyakinan seperti inilah yang akan membuat seseorang powerful.

Sehingga, kaidah untuk bisa melepaskan rasa ragu khususnya meragukan diri sendiri, yakni yang menjadi tumpuan dan sandaran hati. "Perbedaan nih antara lain prideful confident dan humble confident, bedanya apa, seseorang yang punya confident tetapi prideful itu dekat dengan sombong dekat dengan arogan, ketika sandaran hatinya adalah semata-mata itu-itungan dan dia merasa aman dengan itu sampai akhirnya lupa minta ditolong sama Allah," paparnya.

Ia memberikan contoh ketika terjadi perang Badar. "Perang Badar, satu peperangan dalam keadaan yang sangat tidak seimbang, kaum muslimin yang memang ketika itu tidak niat untuk berperang harus berhadapan dengan musyrikin Quraisy yang jauh lebih siap, jumlah pasukannya 300 sekian melawan 1000 pasukan, sahabat ketika itu sempat ragu, sempat merasa nggak yakin tapi akhirnya Apa yang membuat mereka tetap bergerak dengan hati yang damai, satu jawabannya karena mereka tergantung kepada Allah," kisahnya.

"Allah abadikan dalam Quran Surat al-anfal bagaimana pada awalnya pasukan muslimin itu takut, ragu, enggak percaya diri, dan itulah kita sebagai seorang hamba adakalanya kita ragu tetapi yang membuat kita tetap bergerak dengan damai adalah rasa yakin betapa pertolongan Allah itu maha luas, melebih segala sesuatu, rasa itulah yang membuat pasukan muslimin tetap melangkah dengan batin yang sakinah walau dalam keadaan lemah," jelasnya.

"Kalau yakin sekadar yakin firaun juga yakin, Abu Jahal itu enggak kalah kuat keyakinannya, dia berangkat ke medan Bandar dengan penuh optimisme akan mengalahkan pasukan muslim tapi berbeda dengan konsep keyakinannya orang-orang yang beriman mungkin ada kalanya kita ragu tetapi yang membuat kita tetap bergerak dengan damai karena kita yakin Allah selalu membersamai," tambahnya.

"Jadi pertanyaannya adalah rasa ragu itu memang dilepas dengan rasa yakin tetapi keyakinan seperti apa keyakinan yang akan mengantarkan kita pada sukses sejati adalah saat kita lebih yakin Allah selalu membersamai dibandingkan dengan meyakini kemampuan diri, karena kalau yakin sekedar yakin Firaun juga yakin kalau yakin sekedar yakin Abu Jahal juga yakin kalau yakin sekedar yakin Namrud itu yakin banget," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar