Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemuda Melakukan Tindak Kriminal Pembunuhan, Bagaimana Masa Depan Mereka?

Topswara.com -- "Masa muda adalah masa emas yang tidak akan terulang kembali."

Memang benar, masa muda adalah sangat berharga, sehingga diibaratkan seperti emas. Apabila masa ini dilewatkan begitu saja atau bahkan digunakan untuk sesuatu yang membahayakan masa depan tentu sangat disayangkan sekali.

Sebagaimana yang telah dialami oleh M Fikri pemuda berusia 20 tahun warga asal Pagu Wates Kediri ini yang telah didakwa atas kasus pembunuhan wanita benama Yolanda asal kecamatan Pesantren kota Kediri, dengan tuntutan 20 tahun penjara dan denda 300 juta.

Sementara Fino Bririan Arwindianto, SH, sebagai penasehat hukum dari M Fikri, menyampaikan permohonan kepada majlis hakim untuk memberikan putusan yang seringan-ringannya mengingat terdakwa masih sangat muda, yang berarti masih panjang jalan terbentang untuk masa depannya. Kubus.com,(15/10/2024).

Sangat miris menyaksikan kondisi generasi muda saat ini banyak melakukan tindak kriminal, seperti halnya M Fikri adalah salah satu contoh saja dari sekian pemuda yang tersangkut tindak kriminal.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa cara berpikir pendek adalah buah dari penerapan sistem pendidikan kapitalisme yang telah mengajarkan pada setiap individu bebas bertingkah laku, sementara aturan agama dipisahkan dari kehidupan mereka.

Alhasil, ketika mereka menemui masalah tidak jarang dari mereka yang ambil jalan pintas, salah satunya adalah melakukan pembunuhan.

Sementara negara dalam sistem kapitalisme ini tidak memberikan sangsi tegas terhadap para pelaku tindak kriminal sehingga hari demi hari kasus kriminal terus bermunculan.

Sangat disayangakan sekali jika yang terjerat kasus tersebut adalah para pemuda penerus bangsa, yang dipundaknyalah terdapat masa depan negeri ini.

Namun, bukan berarti diperingan hukumanya karena pelakunya adalah pemuda, tapi seharusnya bagaimana melakukan pencegahan dan terus mendidik generasi muda agar menjadi generasi yang bertakwa sekaligus agen perubah di tengah-tengah masyarakat.

Hanya saja itu semua tidak akan pernah terjadi dalam sistem kapitalisme saat ini.
Satu-satunya yang bisa diharapkan dalam mendidik generasi muda menjadi generasi bertakwa dan pembawa perubah yang tangguh yaitu hanyà dalam sistem Islam, atau disebut juga dengan sistem khilafah.

Khilafah akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang dapat membentuk generasi berkepribadian Islam dan unggul dalam sain dan teknologi.

Semisal Ibnu Sina, Al khawarizmi, Jabir Ibn Hayyan, Ibn Al-Haytham dan masih banyak lagi para ilmuan terkenal di masa-masa kejayaan Islam dahulu.

Mereka adalah para pemuda yang memiliki karya luar biasa dan juga bertakwa kepada Allah, yang keilmuan mereka tetap digunakan hingga kini.

Ketakwaan-ketakwaan individu akan mudah terwujud jika sistem Islam ini diterapkan, dan tak cukup hanya individunya saja yang bertakwa.

Namun, masyarakat juga akan dibina dengan ketakwaan sehingga akan terbiasa saling mengingatkan dalam menjalani ketaatan dan menjauhi larangan.

Selanjutnya jika terjadi pelanggaran terhadap syariat atau terjadi tindak kriminal, maka negara akan memberikan sangsi tegas terhadap pelakunya.

Sanksi yang diberikan oleh seorang khilafah dalam sistem Islam ada dua fungsi, yaitu sebagai penebus dosa pelaku di dunia sehingga dia tidak akan mendapatkan siksa kelak di akhirat, dan sebagai peringatan kepada masyarakat yang menyaksikan terlaksana hukuman tersebut sehingga mereka akan jera dan takut melakukan perbuatan yang sama.

Insyaallah dengan terlaksananya sistem Islam tersebut tidak akan dijumpai pemuda yang menyia-nyiakan hidupnya apalagi terjerumus dalam tindak kriminal pembunuhan.

Jadi pemuda tangguh yang akan siap terjun ke masyarakat membawa perubahan besar hanya akan terwujud jika sistem Islam diterapkan.

Wallahualam bisshawab.


Dewi Khoirul 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar