Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Palestina Terus Teraniaya Butuh Solusi Tuntas

Topswara.com -- Satu tahun telah berlalu. Namun serangan Israel terhadap warga Gaza Palestina terus berlanjut. Bahkan semakin brutal, seakan belum puas dengan apa yang telah dilakukan. 

Meski korban jiwa yang sangat banyak, korban luka-luka, kerusakan sarana dan prasarana dan lain sebagainya belum membuat Israel menghentikan serangannya, bahkan yang tampak adalah keinginan untuk genosida (menghabisi seluruh warga Palestina).

Terbukti dilancarkannya kembali serangan Israel, yang baru-baru ini terjadi didaerah permukiman di Beit Lahia, Gaza Utara yang telah menewaskan 73 warga Palestina. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal yang menyatakan telah ditemukan 73 martir dan sejumlah besar yang terluka akibat serangan Israel tersebut (Sindo News.com, 20/10/2024).

Namun anehnya melihat serangan Israel yang makin menggila dan membabi buta, sikap pemimpin-pemimpin dunia termasuk negeri muslim diam membisu dianggap angin lalu. 

PBB sebagai ‘polisi dunia’ pun hanya bisa mengecam, demikian pula sebagian pemimpin negeri muslim. Padahal sebenarnya mereka semua punya kekuatan, namun seperti macan ompong yang tidak punya kekuatan. 

Sungguh, sikap penguasa muslim yang demikian itu adalah suatu pengkhianatan yang besar terhadap saudara sesama muslim. Mereka menyembunyikan kekuatannya dihadapan saudaranya yang terzalimi. Saudara yang seharusnya dibela dengan kekuatan pasukan dan senjata yang dimiliki. 

Kenapa ini terjadi? Racun sekat nasionalisme yang ditanamkan oleh kaum kafir, inilah yang menjadi penyebabnya. Nasionalisme menghalangi pemimpin negeri muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. 

Demikian juga kekuasaan dan jabatan membuat mereka mati rasa. Mereka bukan harapan umat untuk membebaskan Palestina.

Nasionalisme telah menjadikan kaum muslim tersekat-sekat dan hanya egois memikirkan negeri mereka sendiri. Abai dengan keadaan saudaranya, sekalipun saudaranya terzalimi, terusir, dibantai bahkan akan dihabisi semuanya. 

Sungguh miris, melihat sikap penguasa muslim saat ini. Padahal dengan jelas didalam Al Qur’an disampaikan bahwa muslim itu bersaudara. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Hujurat ayat 10 yang artinya. “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara...”. 

Rasulullah juga menyampaikan didalam haditsnya. “Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya (dizalimi).” Sehingga sebenarnya yang punya kewajiban menolong dan membela ketika ada muslim yang terzalimi adalah kaum muslim sendiri. 

Tentu dengan kekuatan pasukan dan senjata yang dimiliki oleh penguasa-penguasa muslim saat ini. Merekalah yang seharusnya menjadi motor penggeraknya. Kalau bukan mereka, lantas siapa? Karena demikianlah tuntunan Allah dan RasulNya. 

Oleh karena itu umat harus dibangun kesadarannya, agar dapat terus bersuara lantang menuntut pemimpin negeri muslim segera mengirimkan pasukannya dengan kekuatan penuh untuk berjihad di tanah pelastina. 

Apalagi memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. 

Umat membutuhkan keberadaan payung yang akan melindungi umat Islam. Menjaga umat Islam dari kezaliman dan kejahatan orang-orang yang memusuhi Islam. Payung itu adalah khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah. Khalifahlah yang nantinya akan memimpin umat Islam diseluruh dunia. 

Termasuk khalifah pula yang akan memobilisasi pasukan dan kekuatan umat Islam untuk membebaskan Palestina.

Oleh karena itu, umat harus terus membangun kesadaran akan kewajiban menegakkan khilafah. Harus ada kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat yang terbaik dan wajibnya menegakkan khilafah.

Rasulullah SAW telah memberikan tauladan bagaimana menegakkan negara yang menerapkan Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah. Allah berfirman yang artinya, “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri tauladan yang baik –bagimu....,” (TQS Al Ahzab ayat 21). Ayat tersebut merupakan dalil pokok yang berisi anjuran agar kaum muslimin meneladani Rasulullah SAW, termasuk dalam aktifitas dakwah menegakkan khilafah. 

Wallahu’alam bi shawab.


Oleh: Ulul Ilmi
Komunitas Setajam Pena 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar