Topswara.com -- Co Founder Program Pelatihan Pola Pertolongan Allah (PPA) Ustaz Sonny Abi Kim, mengatakan orang-orang beriman tidak pernah mengenal kata putus asa karena semua yang menggelisakan hidup pasti ada hikmah menyertainya.
"Orang-orang beriman tidak pernah mengenal kata putus asa. Semua kejadian yang menggelisakan hidup pasti ada hikmah yang menyertainya," ungkapnya dalam Bagaimana Menata Batin saat Hidup Terasa Berat? Di kanal YouTube Sonny Abi Kim, Selasa (26/3/2024).
Ia mengutip pesan dari ulama, apapun yang terjadi dalam hidup jangan pernah tinggal di kampung putus harapan. Jangan sampai putus asa, bahkan ketika hidup terasa berat pandangan itu serba gelap, semua pintu seakan tertutup, segala cara seperti sudah mentok, tetaplah jaga asa itu, tetaplah penuh harapan di hati. Bahkan jaga rasa syukurnya karena yakin Allah sudah menyiapkan jalan baru, Allah itu membuka jendela di ruangan yang lain.
Ia menekankan, Allah pasti punya rencana yang indah untuk setiap individu yang sedang diuji, maka bersyukur, optimisme itu perlu terus dijaga. Orang akan mudah bersyukur ketika semuanya serba mudah, ketika semuanya serba indah. Tetapi orang-orang yang master dalam inner game yang mampu mengolah rasa, menata batin dalam dirinya, itu bisa selalu bersyukur. Bahkan dalam keadaan yang mungkin ketika seakan-akan doa yang dipanjatkan tetapi kok tidak mewujud nyata, karena dalam dirinya yakin Allah sudah menyiapkan yang terbaik.
"Mungkin tidak terlalu yang enak, tapi dia yakin itu yang terbaik, maka sabar itu bukan berarti pasif, sebagaimana pasrah itu bukan berarti menyerah, sabar itu artinya kita rela melewatkan sesuatu yang kita anggap nikmat, sesuatu yang kita anggap enak, demi memperjuangkan apa-apa yang lebih jangka panjang, ada rahmat Allah mungkin di situ, ada rindhanya Allah mungkin di situ, dan apa itu optimism, optimisme itu adalah bagaimana kita memandang duri tetapi kita bisa melihat keindahan mawar, jadi kita menatap kegelapan tapi kita bisa membayangkan subuh fajar akan segera datang," terangnya.
Ia mengutip pesan Syekh Ibnu Atha’illah dalam kitabnya Al Hikam, agar ujian terasa ringan engkau harus tau bahwa yang menetapkan ujian dalam hidup adalah Allah, dan Allah adalah zat yang Maha Tau kebaikan bagi hambanya.
"Nasehat yang semestinya melapangkan dada maka, wahai jiwa-jiwa yang sedang merasa sedih, merasa susah, merasa gundah, merasa gelisah, mungkin karena masalah-masalah yang menerpa, ketahuilah bahwa semua itu adalah kehendak Allah, Allah dan Yang Maha Adil Yang Maha Baik Yang Maha Cinta Dia enggak pernah menzalimi hambanya, dia hanya menginginkan kebaikan bagi hambanya, dialah Allah yang selalu ada bersama hambanya, dialah Allah yang selalu mendengar rintihan setiap doa, dialah Allah yang melihat segala susah dan lelahnya kita, dan dialah Allah yang tidak pernah keliru dalam sentuhan Indah takdir ketetapannya," paparnya.
Ada lagi, sebuah kunci dari Imam As Syafi'i rahimahullah untuk apapun yang terjadi dalam hidup kita maka biarkanlah.
"Hari itu akan bergilir, sakit, sedih, gelisah, gundah, masalah apapun dalam hidup, itulah tingkah hari-hari di dunia ini yang akan Allah pergilirkan, kita akan dapat gilirannya, karena itu perlu kita sikapi, kita perlu mengelola rasa dalam diri agar kita nggak jatuh karena keadaan dan masalah itu jangan fokus sama makhluk jangan fokus sama masalah dan tetapi fokusnya pada Sang Khalik," terangnya.
"Nyamankanlah jiwamu bagaimana kita berupaya untuk selalu punya jiwa yang lapang, jiwa yang tenang, berupaya untuk nyaman saat takdir Allah itu datang, qadha bagian dari rukun, bagian dari pilar hidup seorang hamba, yakin bahwa Allah menjadikan perkara yang telah tertulis pasti jauh lebih indah daripada apapun kita inginkan, takdir Allah yang kita alami lebih baik dari segala keinginan, karena setiap takdir yang Allah tetapkan yaitu tidak akan pernah lepas dari sifat Allah Yang Maha Adil Maha Tahu Maha Benar dan enggak pernah zalim," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar