Topswara.com -- Sobat, manusia yang lemah ini wajar jika kemudian takut terhadap sesuatu. Takut miskin. Takut sakit. Takut hidup susah. Takut tidak tercapai cita-cita. Dan yang paling umum takut mati. Kebanyakan manusia takut miskin dan takut mati.
Padahal, mau takut atau tidak jika Allah takdirkan miskin ya tetap saja miskin. Atau kapan saja Allah pastikan mati ya mati. Tidak ada daya manusia untuk menghindar. Tidak ada daya manusia untuk menunda. Pasti terjadi pas seperti keputusan Allah.
Semestinya manusia itu hidup realistis saja. Yakni mengakui sebenar benarnya Laa ilaaha illaLlaah Muhammadur Rasulullah. Kemudian secara realistis tunduk patuh kepada Allah. Beribadah hanya kepada Allah. Dan kemudian memperkuat hati untuk suka akan berjumpa kepada Allah dengan penuh harapan bahwa Allah akan mengampuni dan mengasihi kita.
Dalam hadis dari ‘Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ ». فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ فَكُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ فَقَالَ « لَيْسَ كَذَلِكِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللَّهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ »
“Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya. Sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah berkata, “Apakah yang dimaksud benci akan kematian, wahai Nabi Allah? Tentu kami semua takut akan kematian.” Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– lantas bersabda, “Bukan begitu maksudnya. Namun maksud yang benar, seorang mukmin jika diberi kabar gembira dengan rahmat, keridhoan serta surga-Nya, ia suka bertemu Allah, maka Allah pun suka berjumpa dengan-Nya. Sedangkan orang kafir, jika diberi kabar dengan siksa dan murka Allah, ia pun khawatir berjumpa dengan Allah, lantas Allah pun tidak suka berjumpa dengan-Nya.” (HR. Muslim no. 2685).
Para ulama menggolongkan takut akan kematian menjadi dua macam:
Pertama, takut yang tidak tercela, yaitu takut mati yang sifatnya tabi’at yang setiap orang memilikinya.
Kedua, takut yang tercela, yaitu takut mati yang menunjukkan tanda lemahnya iman. Takut seperti ini muncul karena terlalu cinta pada dunia dan tertipu dengan gemerlapnya dunia sehingga banyak memuaskan diri dengan kelezatan dan kesenangan tersebut. Inilah yang disebutkan dalam hadis dengan penyakit wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati.
Hadits tentang penyakit wahn,
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278).
Cinta dunia dan takut mati di sini adalah dua hal yang saling bertautan erat. Bagaikan dua sisi mata uang. Itu berarti jika seseorang tertipu dan terlalu cinta pada dunia, maka ia pun begitu khawatir pada kematian.
Karena takut mati karena cinta dunia manusia bisa sejahat iblis. Melakukan kejahatan kepada siapa saja. Apalagi kalau dia menjadi penguasa maka daya rusaknya sungguh tidak terbayangkan dahsyatnya. Dia akan menetapkan sistem kufur kepada rakyatnya. Yang menjadi sebab kesengsaraan ratusan juta manusia dunia akhirat.
Karena itu Sobat, semoga Allah jaga kita dari hubbudunya wa karohiyatul maut. Dan menjadikan hati kita selalu rindu berjumlah kepada Allah. Sehingga bisa memaksimalkan ibadah kepadaNya. Semoga khilafah segera hadir untuk melakukan koreksi total terhadap sistem kufur menjadi sistem Islam.
Wallahu aa'lam. []
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar