Topswara.com -- Direktur Siyasah Institute Ustaz Iwan Januar mengatakan, seorang anak adalah produk dari pendidikan dan pola asuh orang tuanya.
"Anak hanyalah produk pendidikan dan pengasuhan orang tua," tulisnya dalam buku yang berjudul Hati Anak dan Lisan Orang Tua.
Ia menyayangkan, tidak sedikit lisan orang tua yang membuat hati anak yang awalnya bersih menjadi keruh sedari kecil, sehingga membentuk kepribadian anak menjadi kacau, seperti pribadi yang rendah diri, serba gamang, tidak percaya diri, dan sebagainya.
"Anak yang sering disebut 'dasar bodoh' atau 'dasar nakal' oleh orang tuanya, maka akan melekat citra diri seperti itu dalam benak mereka," ucapnya.
Karena itu, ia mengingatkan para orang tua agar senantiasa mengontrol lisan di hadapan anak, sampaikanlah perkataan yang baik, seperti memberikan motivasi, harapan dan doa, bukan justru perkataan yang merusak hati dan pikiran sang anak.
Ia juga mengutip sabda Rasulullah Saw., "Sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa dampak-dampaknya akan membuatnya terjerumus ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat." (HR. Muslim).
"Orang tua harusnya berfungsi sebagai pendidik, bukan semata yang melahirkan anak dan memberi uang jajan," ujarnya.
Namun, lanjutnya, banyak orang tua yang tidak sadar dan tidak mau belajar mengembangkan keterampilan mendidik anak. Bila sudah demikian menurutnya, kerap kali langkah paling praktis yang dilakukan orang tua adalah memarahi anak, mencemoohnya, dan melecehkannya.
Ustaz Iwan mengingatkan, hati anak terletak di lisan orang tua. Karenanya, karakter pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada kepribadian sang anak kelak.
"Sebab itu, berbenahlah. Pantaskan diri menjadi orang tua yang terbaik. Ayah bunda yang terbaik bukanlah yang sempurna, tapi yang selalu belajar mengembangkan potensi diri menjadi orang tua yang bisa mengantarkan anak-anak ke gerbang jannah," pungkasnya.[] Tenira
0 Komentar