Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rindu Hebat Tetapi Mengikuti Kaffah Barat

Topswara.com -- Sungguh ada teladan padamu Ya Nabi mulia
Bagi siapa saja yang ingin bertemu dengan Tuhannya
Bagi yang mengimani hari akhir kehidupan manusia
Bagi yang berminat untuk bersama kelak di surga

Rindu berat padamu dari jutaan umat
Allah dan malaikat turut serta bershalawat
Lautan manusia terhipnotis melafalkan dalam peluk dekat
Ya Rasulullah Ya Habiballah

Rindu berat di mana-mana shalawat
Ingin selamat baca shalawat
Ingin lancar baca shalawat
Ingin dapat syafaat baca shalawat

Shalawat menjadi kunci karena ringan diucap
Cinta tidak sebatas kata butuh pembuktian kesetiaan
Rindu tidak sebatas kangen butuh penjelas dalam posisi pas
Mahabbah tidak sebatas biasa butuh lebih menjadi kekasih

Ya Rasulullah Ya Habiballah
Pembawa risalah kenabian akhir zaman
Syariah Islam hadir sebagai solusi kehidupan
Diturunkan dari Allah Sang Maha pemberi hidayah

Ya Rasulullah, ingin mengikuti kaffah terasa berat
Apakah ini yang namanya bukti taat?
Kalau hanya berucap tanpa bersikap
Apakah engkau mau mengakui sebagai pengikut yang bisa turut?

Ya Nabi, ingin menjadi kaffah terasa berat
Apakah ini hanya persepsi atas kelemahan diri?
Kalau hanya mengambil sebagian syariah itu prasmanankah?
Apakah engkau masih mau menuntun ke surga meski di emperan saja?

Ya Habiballah, ingin menjadi kaffah tiada mudah
Sana-sini dikira kemunduran zaman dan tidak kompatibel
Karut-marut persoalan hidup tambal sulam solusi tak dalam
Manusia telah gagal hadirkan solusi yang tiada Islami

Rindu hebat semoga memperjuangkan Islam kaffah serasa nikmat
Berada dalam barisan yang mengharap syafaat
Memadukan amaliyah dan fikriyah bersendi syarak
Ridha Allah lebih beraroma harum daripada pujian manusia ranum

Rindu hebat mengajak manusia hanya taat pada Allah dan Rasul-Nya
Menapaki jejak langkah ingin mendapatkan piala kemenangan
Memuncaki mahkota kewajiban sebagai penerap syariah kaffah dalam kehidupan
Ini tidak hanya rindu berat tetapi kerinduan yang sangat


Oleh: Hanif Kristianto 
Analis Politik dan Media 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar