Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Renungan Maulid 1446 H (Bagian 8)

Topswara.com -- Kepada Siapa Cinta Kita Labuhkan?

Sesungguhnya manusia itu berkelompok-kelompok. Di dunia begitu di akhiratpun sama. Bukankah Allah memasukkan ke dalam surga dan neraka juga berkelompok-kelompok?

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ ٱلْعَذَابِ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ

QS az Zumar 71. 

"Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir."

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ رَبَّهُمْ إِلَى ٱلْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَٱدْخُلُوهَا خَٰلِدِينَ

QS az Zumar ayat 73. 

"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”."

Dan penghubung satu sama lain diantara manusia hingga menjadi satu rombongan ke surga atau neraka adalah cinta. Maka perhatikanlah kepada siapa cinta itu kita labuhkan akan menjadi penghubung kita dengan yang kita cintai.

Inilah di antara faidah besar seseorang mencintai saudaranya karena Allah, atau termasuk dalam hal ini adalah mencintai Rasul ﷺ.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, bahwa seseorang bertanya pada Nabi ﷺ: “Kapan terjadi Hari Kiamat, wahai Rasulullah?”

Beliau ﷺ berkata: “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab: “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”Beliauﷺ berkata:

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْت
َ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” [HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639]

Dalam riwayat lain, Anas mengatakan: “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi ﷺ: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”

Anas pun mengatakan: “Kalau begitu aku mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” [HR. Bukhari no. 3688]

Maka marilah kita mencintai Rasulullah SAW, para sahabat ridhwanullaah alayhim, dan semua orang shalih dari para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan semua ulama dan shalihin sesudahnya hingga jaman kita sekarang. Hingga kita akan Allah hubungkan dengan mereka.

Pada masa kita insyaallah cinta kita kepada ulama pejuang Syaikh Taqiyuddin an Nabhani rahimahullah Ta'ala serta para sahabat beliau serta guru-guru kita akan menjadikan kita memiliki hubungan dengan beliau dan Allah akan menyatukan kita dengan beliau dalam kebaikan dan keutamaan. Meskipun amal kita tidak sebanding dan jauh bisa dibandingkan dengan amal beliau.

Dan cinta itu harus diwujudkan dengan menerima semua ajaran nabi Muhammad SAW secara kaffah. Dan berupaya berjuang menegakkan agama Islam juga secara kaffah. Bentuk paling konkrit saat ini adalah berjuang serius menegakkan khilafah. Sebab khilafah adalah ajaran Islam. Karena hanya dengan khilafah semua ajaran Baginda nabi Muhammad Saw dapat dilaksanakan secara kaffah. 

Semoga kita istiqamah. Aamiin.

Wallaahu a'lam.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid 
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar