Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Renungan Maulid 1446 H (Bagian 3)

Topswara.com -- Bulan Maulid Bulan Cinta Nabi, Mari Kita Tolak Demokrasi Sebagai Bukti

Bulan Rabiul Awal senantiasa semarak bagi umat Islam. Sebab di bulan inilah kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW Rasulullah yang menjadi rahmatan Lil alamin. Bulan cinta Nabi Muhammad SAW diekspresikan dengan gembira oleh umatnya. Mencintai Nabi Muhammad SAW adalah wajib bagian dari keimanan kita.

Firman Allah Ta’ala:

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah: 24).

Ibnu Katsir mengatakan,

“Jika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka yang akan menimpa kalian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4/124).

Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, sangat disayangkan masih banyak umat Islam yang belum paham tentang makna cinta kepada Rasulullah SAW. Terbukti masih banyak yang ngaku cinta namun belum mengikuti ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW secara utuh. Salah satunya yang marak terjadi adalah enggan menerima khilafah malah gandrung dengan demokrasi. 

Padahal khilafah ajaran Nabi Muhammad Saw yang hukumnya wajib ditegakkan. Sedangkan demokrasi adalah sistem kufur ajaran yunani yang diadopsi penjajah untuk menjauhkan kita dari khilafah. 

Penyakit ini tidak hanya menjangkiti kalangan awam bahkan juga sebagian ulama yang tertipu dengan ajaran penjajah ini.

Padahal mencintai nabi Muhammad SAW mengandung makna mentaati beliau SAW. Artinya meyakini dan menjalankan Islam secara kaffah bukan sebagian sebagian. Tidak disebut cinta jika kita mengikuti sebagian dan meninggalkan sebagian ajaran Islam. 

Cinta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bukanlah dengan sekedar melantunkan nasyid atau pun sya’ir yang indah, namun enggan mengikuti sunnah beliau. Hakikat cinta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan mentaatinya. Semakin seseorang mencintai Nabinya maka dia juga akan makin mentaatinya. Dari sinilah sebagian salaf mengatakan:

لهذا لما كَثُرَ الأدعياء طُولبوا بالبرهان ,قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ

Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai Allah, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): ”Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron: 31).

Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ

“Tidaklah aku biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.” (HR. Abu Daud no. 2970).

Pendek kata mencintai Nabi Muhammad SAW wajib dan buktinya adalah mentaati beliau seratus persen. Sebagimana perintah masuk Islam secara kaffah.

Oleh karenanya itu sikap mencintai ajaran kufur demokrasi apalagi disertai menolak dan membenci khilafah ajaran Nabi adalah bentuk tidak cinta kepada Nabi. Bahkan merupakan bentuk pengkhianatan kepada nabi Muhammad SAW.

Cinta Nabi? Wajib benci dan tinggalkan demokrasi. Dan wajib cinta dan memperjuangan khilafah. Ngaji yuk![]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar