Topswara.com -- Dihadapan anak seringkali kita sebagai orang tua kehilangan cara dalam berkomunikasi, seringkali tidak nyambung dan kaku. Bahkan pola-pola berkomunikasi kita tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip yang benar sehingga pesan yang kita sampaikan kepada anak tidak ada pengaruh baik ke dalam pemikirannya maupun perasaannya.
Berkomunikasi ini perkara yang penting dalam membentuk kepribadian Islam anak, kesalehan anak juga untuk menggerakkan anak melakukan kebaikan dan mencegahnya melakukan perkara yang dilarang. Maka orang tua harus memahami prinsip-prinsip berkomunikasi yang diajarkan Islam diantaranya adalah prinsip qaulan sadida.
Tidak banyak orang tua yang tahu tentang prinsip berkomunikasi qaulan sadida ini dalam hubungannya dengan menyiapkan generasi tengguh. Padahal Allah Allah Ta’alaa menyuarakan perkara tersebut dalam firmannya surat Am-nisa ayat 9 :
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."
Buya Hamka dalam tafsir Al-Azharnya menafsiran qaulan sadida dalam ayat diatas adalah menggunakan kata-kata yang jelas dan jitu; tidak meninggalkan keragu-raguan bagi orang yang ditinggalkan. At-Tabari mengungkapkan bahwa qaulan sadida itu perkataan yang adil.
Prinsip qaulan sadida juga terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 70 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."
Dalam ayat ini Buya Hamka berkata bahwa ungkapan tersebut bermakna ucapan yang tepat yang timbul dari hati yang bersih, sebab ucapan adalah gambaran dari apa yang ada di dalam hati.
Apa bekas yang positif bagi anak ketika prinsip berkomunikasi ini diterapkan oleh orang tua ? Anak akan terbiasa berpikir benar karena orang tua dalam berkomunikasi membimbing akal anak untuk memiliki metode berpikir rasional.
Jika perkataan yang benar itu adalah tentang kalamullah, kalam Rasul Saw dan kalamnya para ulama dalam menyampaikan pesan-pesan dan merepon realitas kehidupan saat berkomunikasi maka anak akan memiliki pondasi-pondasi yang kokoh dalam qaidah berpikir, yaitu pondasi akidah Islam.
Proses berkomunikasi seperti ini juga akan melatih anak memiliki cara pandang Islam dalam menyelesaikan berbagai problem dirinya dan problem umat dan problem kehidupan.
Untuk bisa konsisten dalam mengimplementasikan prinsip berkomunikasi qaulan sadida orang tua harus memiliki kesadaran ruhiyyah saat berbicara, senantiasa didorong keimanan, menjaga akidahnya tetap lurus dan bersih penuh keikhlasan.
Ungkapan-ungkapannya senantiasa realitas yang sebenarnya tanpa kedustaan dan memberikan kebenaran Al-Qur'an, hadist dan kalam-kalam ulama yang mu’tabar.
Dengan prinsip berkomunikasi seperti ini. orang tua juga dapat membangun dan menghidupkan akal anak dengan menerapkan metode talaqqiyan fikriyyan. Dengan demikian pesan yang disampaikan dapat diyakini kemudian memotivasi dirinya untuk mengamalkan perbuatan dengan penuh tanggung jawab.
Wallaau a'lam bishshawab.
Oleh: Ustazah Yanti Tanjung
Pemerhati Keluarga dan Generasi
0 Komentar