Topswara.com -- Jauh jarak kehadiranmu di bumi
Bersama dengan umat yang mengimani
Penyempurna dan penutup masa kenabian
Dan Allah meridhoi Islam dan paripurna agama untuk manusia
Umatmu kini bingung dengan nasabnya sendiri
Nasab memang penting tapi nasib lebih penting
Segenting kondisi umat yang tercerai berai
Seserius apakah umat bersama denganmu atau menjauh darimu?
Nasab nasib umatmu
Jangan sampai bertikai di antara manusia lalai
Andai masuk surga berdasarkan nasab
Tentu umatmu yang tak jelas nasabnya menjadi sengsara
Nasab memang penting dalam melanjutkan keturunan pernikahan
Hanya Allah Rabb seluruh alam telah mangamanatkan kesamaan kedudukan
Semua sama di hadapan-Nya kecuali taqwa yang jadi kuncinya
Sungguh Maha Bijaksana Allah yang memberikan jalan baiknya
Nasib umatmu dalam kepelikan tiada terkira
Darahnya mudah ditumpahkan
Harta kekayaan alam mudah dirampok bahkan diserahkan
Izzahnya diturunkan derajat hingga terhina-hina
Nasib umatmu kerap ternista
Bahasan mayoritas dan minoritas akhirnya tak jadi prioritas
Seolah umatmu dalam kebodohan hingga harus diajarkan lain iman
Seolah umatmu dalam kekeliruan hingga diluruskan lain jalan
Nasab nasib umatmu Ya Nabi
Tergerus oleh pikiran sekuler dan liberal nakal
Dikira mencinta cukup di kata
Merasa santai dan riang ketika syariahmu dicampakkan dalam kehidupan
Nasba nasib umatmu Ya Nabi
Dikangkangi ideologi jahat kapitalisme dan sosialisme
Silau dengan kemajuan dengan meninggalkan Islam
Silau dengan ideologi pembelaan dengan mengagungkan ketertindasan
Nasab umatmu sejatinya dalam kebaikan
Sebaik-baik umat akhir zaman yang telah dilantik dalam Al-Qur'an
Prasyarat dengan amar makruf nahi mungkar
Serta beriman kepada Allah Tuhan seru jagat alam
Nasib umatmu sejatinya dalam keterasingan
Tiada pemimpin yang menjadi gembala mengurusi kehidupan
Banyaknya seperti buih di lautan lepas yang mudah hilang
Sedikitnya jadi santapan serigala yang rakus akan keduniawian
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar