Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Islam

Topswara.com -- Makin meningkatnya tawuran di kalangan remaja saat ini menambah panjang daftar potret buram masa depan anak bangsa. Tawuran yang mereka lakukan bukan saja kenakalan remaja biasa tetapi sudah memasuki ranah kriminal. 

Diberitakan detikjateng.com (20/9/2024), bahwasanya "maraknya tawuran gangster akhir-akhir ini tentu menjadi PR di Semarang untuk bisa mencegah kejadian seperti itu," kata Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang. 

Hari ini di Lobi Mapolrestabes Semarang digelar Focus Group Discussion yang diikuti TNI, Polri, Pemkot Semarang, hingga para ketua RT dan RW melalui Zoom. Peserta diajak berdiskusi dan memberi usulan untuk menangani masalah gangster yang kian marak di Semarang.

Dalam diskusi itu juga muncul data kejadian tawuran yang ditangani sejak Januari hingga September 2024, yaitu ada 21 kejadian dengan 117 pelaku yang ditangkap. Berbagai faktor kenakalan remaja diantaranya minimnya perhatian orang tua, belum bisa mengontrol emosi, maraknya geng atau komunitas yang menganggap dirinya paling hebat, sehingga mereka gagal dalam mengendalikan emosi. 

Di tambah karena tidak ada pondasi akidah yang kokoh dan sahih, membuat mereka menjadi remaja yang bingung, cemas dalam menghadapi masa depan, kejiwaan mereka labil dan hilangnya pemahaman Islam dalam benak remaja menjadikan mereka berbuat yang merugikan dirinya dan orang lain.

Berulangnya kasus ini tidak dipungkiri, karena sistem sanksi yang di berikan tidak membuat jera. Berulang kali jatuh korban luka-luka maupun korban jiwa, tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian. Sehingga pelaku tidak merasa takut ataupun ingin menghentikan aksinya.
 
Selain itu, saat kita hidup didalam sebuah sistem yang meniadakan rasa takut, baik itu kepada Tuhan-nya atautpun kepada penegak hukum, karena sistem yang di anut saat ini adalah sistem sekularisme kapitalisme, yang mengusung ide kebebasan, bebas berbuat apapun yang bisa memberiakan kepuasan. Melahirkan remaja yang menafikkan peran Sang Pencipta dalam menjalani kehidupan.

Pada saat yang sama, sekularisme menyandarkan pada akal manusia yang sangat terbatas. Alhasil, muncullah beragam permasalahan di tengah masyarakat, termasuk kenakalan remaja. Sekularisme yang menjadi landasan sistem pendidikan menciptakan output manusia-manusia pencetak materi dunia minim mental dan akhlak. 

Agama yang seharusnya menjadi landasan dalam perbuatan kini diabaikan dianggap tidak penting. Hal ini menunjukkan bahwa sistem sekuler kapitalisme telah gagal membentuk kepribadian yang baik bagi remaja.

Berbeda dengan Islam, Islam mempunyai pedoman yang jelas untuk menyelesaikan permasalahan kenakalan remaja pada saat ini. Islam menjadikan remaja menjadi insan yang bertakwa, taat dan takut pada Allah Sang Pencipta, berakidah kuat, cerdas, inovatif, pemberani dengan fisik dan mental yang kuat. 

Pengawasan, perhatian dan kepedulian, serta kasih sayang dari orang tua, keluarga dan masyarakat melalui aktivitas amar makruf saling mengingatkan dalam keterikatan terhadap hukum Allah membuat suasana ketaatan yang kuat.

Sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah sukses mencetak generasi yang handal pelanjut estafet peradaban mulia Islam sebagai mercusuar dunia. 

Dengan penerapan aturan Islam oleh negara, maka orang tua, masyarakat, dan negara dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah kenakalan remaja secara efektif dan tuntas. 

Wallahu a'lam bish shawwab.


Oleh: Wibi Fanisa
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar