Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jangan Pandang Allah Seperti Kau Memandang Manusia

Topswara.com -- Jangan pandang Allah seperti kau memandang manusia. Allah itu berbeda dengan mereka yang kecewa dan tidak peduli apabila kita hanya datang pada saat ada perlunya saja. Bahkan Allah tidak pernah melarang siapa pun berdoa kepadanya, entah dia taat atau ahli maksiat.

Jadi, seberapa besarnya dosa yang kamu lakukan, atau seberapa jauhnya kamu dari Allah, jangan pernah berputus asa.

Allah ﷻ berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Zumar: 53].

Dalam ayat itu, Allah memanggil kita satu persatu dari kalangan para pembangkang. Allah bahkan masih mau memanggil kita para pendosa ini dengan “hambaku”, duh romantisnya Allah memanggil untuk sekedar kecemek kecuek seperti kita. 

Bahkan lebih dalam, Allah melarang setiap dari kita untuk berputus asa! Yes! Allah selalu mencela keputus asaan. Putus asa lebih dianggap hina daripada dosa itu sendiri.

Jadi apakah meminta saat sedang ada maunya itu tercela? Ngga sama sekali! Allah bahkan memuji diri-Nya sendiri karena hanya Dia-lah satu-satunya yang bisa mengabulkan semua doa orang-orang yang sedang kesusahan :

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَّعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ﴾ 

Atau siapakah yang menjawab (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). 
[Naml: 62]

Justru Allah menghina dan merendahkan mereka-mereka yang sok keras. Sok keras dalam keadaan susah dan butuh, tetapi gamau mengangkat tangannya untuknya :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُم بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ﴾ 

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. 
[Anam: 42].

Namun di samping itu semua, tentu tidak bisa disamakan antara orang yang sudah mau dekat dengan Allah dari awal dengan mereka yang hanya mau datang di waktu susah. 

Dalam hadis disebutkan :
تعرَّف إلى الله في الرخاء يَعْرِفْك في الشدة

“Kenalilah Allah di waktu senang, niscaya Dia akan mengenalimu di saat susah..” (HR Abul Qasim bin Bisyran)

Hadis kedua :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ

“Barangsiapa yang ingin dikabulkan doanya dikala susah dan gundah dulana, maka perbanyaklah doa di waktu senangnya..” (HR. Tirmidzi)

Kesimpulan
Mendekat kepada Allah di waktu susah atau pas ada maunya saja tidak salah, namun mendekat di kala senang lebih baik.


Kadam Sidik (Husein Basyaiban) 
Influencer
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar