Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jangan Lupakan Gaza, Wahai Umat Islam!

Topswara.com -- Sejak 7 Oktober 2023 kondisi Gaza semakin memprihatinkan. Hampir setahun perang tidak usai, darah terus tertumpah dan banyak dari mereka telah menemui syahidnya. Sementara pemimpin negeri-negeri islam terus sibuk pada narasi dan basa basi. 

Sungguh miris. Pasukan Israel telah mengubah "zona kemanusiaan aman" di Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing dan abu, menyisakan hanya 9,5 persen wilayah yang disebut "zona aman" bagi warga sipil yang mengungsi (antara.com, 25/8/2024). 

Sekitar 60 persen obat-obatan esensial dan 83 persen pasokan medis di Gaza yang terkepung telah habis akibat perang yang terus berkecamuk serta kontrol dan penutupan perbatasan oleh Israel. Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Kebrutalan Zionis Israel sungguh sangat membabi buta dan telah menyebabkan lebih dari 40.300 kematian warga Palestina, sungguh umat islam dunia patut berduka. Dari semua yang syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.300 luka-luka. Meskipun demikian, ternyata Gaza tetap bertahan dan kokoh dengan penuh kepasrahan pada ketetapan-Nya.

Umat islam harus segera sadar dan bangun dari tidur panjang. Persoalan Gaza dan persoalan Timur Tengah secara umum adalah persoalan yang tidak bisa diselesaikan kecuali oleh islam. Ikut campurnya negara adidaya dalam urusan ini bukan hanya tidak menyelesaikan masalah, lebih dari itu justru akan memperbesar masalah. 

Terkait dengan urusan Timur Tengah, dalam kitab Mafahim Siyasi karangan Syaikh Taqiyuddin an Nabhani, beliau menuliskan bahwa masalah Timur Tengah adalah qodhoyatun syaikatun bilughoti at ta'kidi (persoalan Timur Tengah adalah persoalan yang sangat rumit dan pelik). 

Negara adidaya tidak akan mampu menyelesaikannya. Persoalan timur tengah tidak akan terselesaikan kecuali dengan berdirinya Daulah Islam. 

Persoalan Timur Tengah sangat pelik karena empat hal yaitu : islam, lokasi strategis, institusi Yahudi, dan penjajahan atas minyak. Gaza adalah pusat Zionis, dimana Zionis Israel adalah agresor yang selalu merusak dimanapun berada. 

Pertama, Islam menjadi masalah di kawasan Timur Tengah karena Islam adalah satu-satunya ideologi yang selalu menjadi bahaya bagi ideologi kapitalis terutama bagi AS dan Barat. 

Kedua, letak strategis Timur Tengah dan dominasi terhadap transportasi dan berada diantara tiga benua yaitu : Afrika, Eropa, dan Asia. Posisinya yang strategis telah menjadikan Timur Tengah sebagai kiblat para penjajah dan sasaran utama orang-orang yang serakah. 

Ketiga, institusi Yahudi yang ditanam di Palestina. Ini berada di jantung Dunia Islam dan penyebab ketidakstabilan di Dunia khususnya Timur Tengah. Keempat, keberadaan minyak Timur Tengah yang lebih dari separuh minyak dunia, bahkan setara dengan 10 kali lipat kekayaan alam gabungan AS dan Eropa.

Bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan persoalan Gaza adalah dengan bersungguh-sungguh mewujudkan tegaknya sistem islam sebab hanya dengan itu persoalan Timur Tengah dan Gaza secara khusus bisa tuntas. 

Kejahatan Israel hanya bisa diimbangi dengan jihad. Sebab bahasa diplomasi dan gencatan senjata terbukti gagal menghentikan semua kebiadaban Zionis.

Membebaskan Gaza memang butuh perjuangan panjang. Belajar dari sejarah pembebasan Baitul Maqdis di masa Sultan Sholahuddin Al Ayyubi bahwa para pembebas itu dibentuk dan dibina lintas generasi. Demikian pula usaha mengembalikan islam kaffah butuh waktu yang tidak singkat. 

Upaya ini terus berlangsung sejak runtuhnya khilafah Turki Utsmani pada 3 Maret 1924 hingga Allah takdirkan kemenangan islam itu tiba. Kesabaran membina dan terus mengkaji islam ideologis adalah jalan utamanya.

Allah SWT berfirman: "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai bagi mereka, dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik" (QS. An Nur: 55). []


Oleh: Nurjannah Sitanggang 
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar