Topswara.com -- Sejarah Islam
Berawal dari dakwah Rasulullah di Makkah dan Madinah pada abad ke 6 H.
Islam tumbuh pesat meluas di jazirah Arab. Dan tugas ini diteruskan para sahabat ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia, hingga runtuhnya kekhilafahan Islam Ustmani pada tahun 1924.
Islam sudah terbukti kejayaanya menyebarkan dakwah Islam serta sebagai pelindung dan pelopor ilmu pengetahuan pada masa itu hingga mencakup 1/3 dunia.
Apa sih yang melatarbelakangi kesuksesan Islam waktu itu?
Mengenal ikatan dalam Islam, ikatan kebangsaan (nasionalisme) tumbuh di tengah-tengah masyarakat, tatkala pola berpikir manusia mulai merosot.
Ikatan ini terjadi ketika manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tidak beranjak dari situ. Saat itu, naluri ingin mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempat dimana mereka hidup dan menggantungkan diri.
Ikatan nasionalisme, yang tergolong ikatan yang paling lemah dan rendah nilainya.
Ikatan kesukuan (sukuisme) tumbuh di tengah-tengah masyarakat pada saat pemikiran manusia mulai sempit. Ikatan ini mirip dengan ikatan kekeluargaan, hanya sedikit lebih luas.
Sebab munculnya ikatan kesukuan ini adalah karena manusia pada dasarnya memiliki naluri ingin mempertahankan diri, yang kemudian dalam dirinya mencuat keinginan untuk berkuasa. Keinginan itu muncul hanya pada individu yang rendah taraf berpikirnya.
Ikatan kemaslahatan tidak lain ikatan yang temporal sifatnya, tidak bisa dijadikan pengikat antar manusia. Hal ini disebabkan adanya peluang tawar menawar dalam mewujudkan kemaslahatan mana yang lebih besar, sehingga eksistensinya akan hilang begitu satu maslahat dipilih atau didahulukan dari maslahat yang lain.
Adapun ikatan kerohanian yang tidak memiliki peraturan, aktifitasnya hanya terlihat dari kegiatan spiritual saja. Ikatan ini tidak nampak dalam kancah kehidupan.
Oleh karena itu, ikatan tersebut merupakan ikatan yang bersifat parsial (terbatas pada aspek kerohanian semata) yang tidak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga tidak layak menjadi pengikat antar manusia dalam seluruh aspek kehidupannya.
Seluruh ikatan tadi tidak layak dijadikan pengikat antar manusia dalam kehidupannya, untuk meraih kebangkitan dan kemajuan.
Ikatan yang benar untuk mengikat manusia dalam kehidupannya adalah akidah aqliyah (aqidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan peraturan hidup menyeluruh. Inilah yang disebut sebagai ikatan ideologis (berdasarkan pada suatu mabda/ideologi).
Ketika umat Islam tetap teguh pada agamanya, mereka tidak akan terbelakang atau kehilangan kepemimpinan atas dunia. Disaat umat Islam mulai meremehkan dan meninggalkan ajaran agama mereka, serta membiarkan prinsip-prinsip pemikiran liberalistik-sekularistik mandarah daging di benak mereka, maka akan terlihat kemunduran mereka.
Oleh karena itu, umat Islam dewasa ini menghadapi masalah seperti keterjajahan, kehinaan, penindasan, harga diri yang rendah, dan masalah pendidikan dan kesejahteraan.
Untuk mengembalikan posisi umat islam dengan cara mengembangkan dakwah Islam yang berfokus pada penciptaan qiyadah fikriyah islamiah, atau kepemimpinan berpikir islami.
Pembentukan qiyadah fikriyah Islam ini bertujuan untuk mengembalikan kebangkitan umat Islam, karena hanya melalui mabda atau ideologi Islam kebangkitan yang sebenarnya dapat terjadi.
Perlu dipahami terlebih dahulu betapa pentingnya pembentukan qiyadah fikriyah. akan membentuk cara berpikir seseorang, yang akan membentuk persepsi mereka dalam kehidupan mereka, yang akan muncul dalam bentuk kebijakan, masalah sehari-hari, dan tindakan nyata.
Islam menjelaskan bahwa dibalik alam semesta, manusia, dan hidup ada Al-Khalik yang maha menciptakan segala sesuatu yaitu Allah SWT.
Allahu A'lam bish shawab.
Ns. Mata Fitriasari, S.Kep.
Aktivis Muslimah
0 Komentar