Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hidup Adalah Ujian, Allah Menguji Kemauan Bukan Kemampuan

Topswara.com -- Co Founder Program Pelatihan Pola Pertolongan Allah (PPA) Ustaz Sonny Abi Kim, mengatakan hidup adalah ujian, dan Allah menguji kemauan hambanya bukan kemampuannya.

"Bukankah hidup ini adalah ujian, dan ternyata yang Allah uji itu adalah kemauan bukan kemampuan," ujarnya dalam video berjudul Bagaimana ‘Kemauan’ Berdampak dalam Hidup? Di kanal YouTube Sonny Abi Kim, Selesai (23/4/2024).

Artinya, Allah ingin melihat kemauan hambanya, kesungguhan hambanya. Karena setiap musibah itu sudah diukur kadarnya dan tidak akan melampaui apa yang bisa ditanggung, tidak akan melebihi batas kemampuan hambanya. Jadi yang diuji oleh Allah itu bukan kemampuan melainkan kemauan. Setiap masalah, penghalang, hambatan di jalan hidup, itu untuk mengetahui sebesar apa tekad dan kemauan setiap orang menghadapi semua itu. Sebesar apa kemauan memberi makna untuk semua itu.

Ia memberikan contoh, sakit misalnya itu adalah bagian dari musibah yang sudah Allah ukur kadarnya, dan dihadiahkan kepada hamba-hamba yang terpilih, hamba-hamba yang mampu menanggungnya. Sakit itu sebagaimana setiap ujian yang lain itu bukan menguji kemampuan, karena sudah ditakar sesuai dengan daya tahan hambanya, yang Allah uji itu adalah kemauan hamba tersebut untuk memberi makna.

"Maka siapapun yang mampu dan mau memberi makna terbaik saat sakit kemuliaannya Allah angkat. Bahkan membuat malaikat itu tertakjub kepadanya, betapa mempesona pribadi-pribadi yang mau dan mampu memaknai sakitnya, memaknai musibah yang paling banyak, bukankah tugas kita hanya menghadapi, Allah yang mengatasi," tegasnya.

Ia mengutip curahan hati Nabi Ayub Alaihissalam setelah bertahun-tahun ditimpa sakit dalam Al-Qur'an surah Al Anbiya ayat 83 رَبَّÙ‡ٗٓ اَÙ†ِّÙŠْ Ù…َسَّÙ†ِÙŠَ الضُّرُّ ÙˆَاَÙ†ْتَ اَرْØ­َÙ…ُ الرّٰØ­ِÙ…ِÙŠْÙ†َۚ  

“(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” 

Begitu pula ungkapan mesra Nabi Zakaria ketika usianya sudah tua yang masih menanti seorang anak tapi dengan lirih dia mengatakan sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Maryam ayat 4 ÙˆَّÙ„َÙ…ْ اَÙƒُÙ†ْۢ بِدُعَاۤÙ‰ِٕÙƒَ رَبِّ Ø´َÙ‚ِÙŠًّا 

"Aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku".

"Jadi semua ini kembali lagi pada kemauan seorang hamba untuk memberi makna atas apapun yang terjadi dalam hidupnya. Yang hadir adalah baik sangka, yang hadir adalah jiwa-jiwa bahagia, yang hadir adalah kesantunan dalam doa," paparnya.

Ia menegaskan, fokuslah pada apa-apa yang bisa dikendalikan, luruskan niat, berikan usaha yang terbaik, milikilah rencana yang terprogres, kemudian bertawakallah kepada Allah, karena pada akhirnya pilihan di sisi Allah adalah yang terbaik bagi hambaNya.

"Maka berusahalah dengan segenap kesungguhan, dengan segenap kemauan menjadi diri yang terbaik dengan kemampuan terbaik yang kita miliki, lalaupun kita pernah merasa kecewa merasa sedih merasa gagal, maka milikilah kemauan untuk memilih lensa kebahagiaan, karena bahagia itu dari kita tergantung cara pandang kita, bahagia itu tercipta dari perspektif cara pandang kita terhadap sesuatu yang terjadi menimpa kita," urainya.

Begitu pula halnya dalam perjalanan untuk mencapai tujuan, dipastikan tidak akan semulus apa yang diencanakan. Saat menemui kegagalan atau kesulitan jangan menyerah, nikmati prosesnya, berjuanglah di atas keyakinan dalam diri dan setiap lelah itu akan bisa dimikmati kalau lillah. Setiap keringat dan upaya akan dapat pahala yang berlimpah. Batasan itu seringkali diciptakan sendiri dalam pikiran. Padahal nothing impossible, yang ada I'm possible bersama Allah Insya Allah bisa. you is your only limited dan kekuatan Allah itu limitless, mungkin kita terbatas tetapi kuasa Allah Tanpa batas, mintalah petunjuk dan kemudahan jalan dari Allah, dan memilikilah kemauan untuk terus berdoa.

"Usia kita itu seperti es batu dia akan tetap mencair Seiring berjalannya waktu, dia akan tetap berlalu meskipun kita enggak melakukan apapun, maka pilihannya adalah bangkit segera untuk mengambil peran terbaik, bergerak atau kita akan tergantikan Sekarang atau tidak sama sekali, karena terkadang tidak akan lagi kita menjumpai kata nanti atas kesempatan yang sudah kita lewati, milikilah kemauan untuk menjadi hamba yang terbaik dan melakukan yang terbaik," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar