Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Begini Kaidah dalam Melepas Kesedihan

Topswara.com -- Co Founder Program Pelatihan Pola Pertolongan Allah (PPA) Ustaz Sonny Abi Kim, membeberkan kaidah-kaidah dalam melepas kesedihan.

"Kita perlu paham ada beberapa kaidah-kaidah dalam melepas kesedihan. Yang pertama rumus melepas kesedihan itu adalah A, B, C," ungkapnya dalam video Bagaimana Cara Melepas Rasa Sedih? (1/2) - Sonny Abi Kim | Inner Game di kanal YouTube Sonny Abi Kim, (13/2/2024).

Ia menjelaskan, A itu artinya akui. "Akui kalau kita sedang sedih, para nabi pernah sedih, ada sebuah kalimat yang sangat indah dari Nabi Yakub Alaihissalam ya Allah abadikan dalam Quran Qs. Yusuf 86: قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ; Artinya: 'Dia (Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku," urainya.

"Akui kalau kita merasa sedih, enggak apa-apa kita manusia It's okay not to be okay kita enggak harus selalu baik-baik saja, ada masanya mungkin kita ngerasa enggak baik-baik saja, akui itu," sambungnya.

Kemudian B itu, beri waktu. "Dalam bahasa lain saya sebut dengan jeda, dalam jeda itu momentum untuk mengadu kepada Allah, setelah mengaku maka yang kedua mengadu, mengadu dalam ibadah mahdhah dalam salat kita melakukan self reflection mendekatkan diri dengan Quran lewat zikir," paparnya.

Kemudian, ia menjelaskan C artinya curhat, menyampaikan apa yang dirasakan, mengekspresikan apa yang dirasakan.

Ia menjelaskan, bahwa curhat itu boleh kepada manusia (orang lain), namun pastika kalau mau curhat sama manusia, curhatlah kepada orang yang tepat, orang bijak. Karena curhat itu dalam rangka untuk menemukan solusi, meminta pandangan, bukan kurhat pada semua orang. Akan tetapi, sebaik-bauk tempat curhat adalah bersujud di atas sajadah, curhat kepada Allah. Ada banyak doa yang diajarkan Rasulullah ketika seorang merasa gunda gulana, merasa sedih. Diantaranya: 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang."

Kemudian, ia mengutip doa Nabi Musa
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيوَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Artinya: "Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku, dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 25-28).

Selanjutnya ia menyarankan melakukan beberapa aktivitas untuk mengalihkan kesedihan. "Pertama bagaimana kita mampu mengalihkan perhatian kita, saat kita mulai merasa overthinking terlalu banyak mikir, membandingkan diri kita dengan orang lain, distract itu dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan tetapi positif, kegiatan yang membuat anda tenang kegiatan yang membuat anda terhibur selama dalam bingkai positif," urainya.

Kemudian ia mengajarkan beberapa teknik untuk bisa melepas kesedihan dalam aktivitas keseharian. "Disebut dengan the stop technique kita bisa mengatakan kepada diri kita stop ketika kita mulai berpikir terlalu berlebihan jadi berkata pada diri, berkata dalam hati atau mungkin teriakan dalam diri kita stop, ya ini enggak perlu kita pikirkan lebih dalam, jadi kita mengantisipasi kondisi-kondisi yang itu membuat kita mulai berpikir terlalu banyak," terangnya.

"Beberapa kaidah ini perlu kita perhatikan kemudian lakukanlah perbuatan-perbuatan baik jadi saat kita menyibukkan diri kita lalu amal sholeh, bisa jadi obat tuh bisa jadi penyembuh segala bentuk kesedihan yang mungkin sedang kita rasa, berbuat baik walaupun kecil bahkan kata para neuro scientist itu bisa menghasilkan hormon-hormon kebahagiaan di otak kita yang itu bisa bertahan selama satu pekan, berlatihlah untuk bisa memaafkan orang lain ya karena seringkali yang membuat dada kita sempit itu adalah saat kita tidak mau memaafkan orang lain," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar